Analisis Laporan Keuangan CTRA Q2 2014
PT Ciputra Development Tbk (CTRA) secara tahunan sampai dengan Q2 2014
mencetak kenaikan pendapatan sebesar 21%. Di sisi lain, beban pokok pendapatan
naik lebih besar yaitu sebesar 16% sehingga laba kotor naik
sebesar 25%. Beban usaha dan lainnya meningkat sebesar 15% sehingga laba usaha bertambah sebesar 32%. Kombinasi dari melemahnya pendapatan keuangan dan bagian laba entitas asosiasi menyebabkan laba sebelum pajak hanya naik sebesar 25%. Laba bersih kemudian naik sebesar 23% karena beban pajak yang lebih besar. Pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik sebesar 36%.
Secara
kuartalan perusahaan mencatat kenaikan pendapatan sebesar 34%. Beban
pokok pendapatan meningkat lebih tinggi yaitu sebesar 38% sehingga laba kotor hanya naik sebesar 30%. Di sisi lain beban usaha dapat ditekan dan naik tipis sebesar 1% sehingga laba
usaha melesat sebesar 48%. Tingginya beban keuangan menekan laba sebelum pajak
sehingga laba sebelum pajak hanya naik sebesar 46%. Laba bersih kemudian naik sebesar 49% karena beban pajak yang meningkat lebih rendah. Pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik sebesar 64%.
Rasio
GPM tahunan meningkat menjadi 51,73% dari 49,80%. Secara kuartalan
rasio melemah menjadi 51,49% dari 53,02%.
Secara
tahunan saldo persediaan meningkat sebesar 53%. Secara
kuartalan meningkat sebesar 8%. Peningkatan-peningkatan ini diharapkan dapat menopang penjualan pada periode-periode selanjutnya.
Tanah
untuk pengembangan secara tahunan meningkat sebesar 55%. Peningkatan
ini diharapkan dapat menopang pendapatan jangka panjang perusahaan.
Aset tetap dan properti
investasi secara tahunan juga meningkat sehingga diharapkan dapat
menopang pendapatan jangka panjang perusahaan.
Saldo
uang muka penjualan secara tahunan meningkat sebesar 38% dan secara
kuartalan berkurang tipis sebesar 2%.
Kas
masuk dari pelanggan secara tahunan melemah tipis sebesar 6% dan secara
kuartalan sudah meningkat yaitu sebesar 29%. Angka tersebut tampaknya cukup besar karena jika dibandingkan dengan
pendapatan tahunan adalah sebesar 30%.
Saldo
hutang finansial secara tahunan membengkak sebesar 62%. Perusahaan mulai merasakan beban keuangan. Meskipun begitu, jumlah beban keuangan masih cukup kecil jika dibandingkan dengan jumlah laba bersih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar