Kamis, 31 Juli 2014

DILD - Analisis Laporan Keuangan Q2 2014


Analisis Laporan Keuangan DILD Q2 2014

PT Intiland Development Tbk (DILD) secara tahunan sampai dengan Q2 2014 mencetak kenaikan pendapatan yang moderat yaitu sebesar 7%. Di sisi lain, beban pokok pendapatan naik lebih kecil yaitu sebesar 2% sehingga laba kotor naik sebesar 13%.  Beban usaha meningkat sebesar 25% sehingga laba usaha bertambah hanya sebesar 6%. Perusahaan menikmati kenaikan pendapatan lain-lain sehingga laba sebelum pajak dapat naik sebesar 26%.  Laba bersih kemudian naik sebesar 47% karena beban pajak yang menurun. Pada akhirnya laba bersih disesuaikan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat sebesar 55%.

Secara kuartalan perusahaan mencatat penurunan pendapatan sebesar 11%. Beban pokok pendapatan menurun sebesar 5% sehingga laba kotor turun sebesar 17%.  Di sisi lain beban usaha meningkat sebesar 4% sehingga laba usaha melorot sebesar 26%. Beban keuangan dan beban lainnya menurun tipis sehingga laba sebelum pajak turun sebesar 29%.  Laba bersih kemudian turun sebesar 34% karena beban pajak yang turun sebesar 4%. Pada akhirnya laba bersih disesuaikan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk merosot sebesar 37%.


Rasio GPM tahunan meningkat menjadi 46,69% dari 44,17%. Secara kuartalan rasio melemah  menjadi 48,53% dari 52,08% namun masih lebih tinggi daripada margin tahunan.
 
Secara tahunan saldo persediaan meningkat drastis Secara kuartalan meningkat sebesar 60%. Peningkatan-peningkatan ini diharapkan dapat menopang penjualan pada periode-periode selanjutnya.

Persediaan tidak lancar secara tahunan merosot sebesar 68%. Penurunan ini tampaknya karena besarnya perpindahan ke persediaan lancar.

Tanah untuk pengembangan secara tahunan mengembang sebesar 11%. Kenaikan ini diharapkan dapat menopang pendapatan jangka panjang perusahaan.

Saldo uang muka penjualan secara tahunan bertambah sebesar 53% dan secara kuartalan meningkat tipis sebesar 1%.

Kas masuk dari pelanggan secara tahunan menguat  sebesar 12% dan secara kuartalan melorot  yaitu sebesar 20%. Angka tahunan tersebut tampaknya cukup besar karena jika dibandingkan dengan pendapatan tahunan adalah sebesar  126%. Angka kuartalan jika dibandingkan dengan pendapatan tahunan adalah sebesar 35%.

Perusahaan secara tahunan mencatat penurunan beban keuangan. Meskipun begitu, beban keuangan masih merupakan beban yang berpengaruh besar terhadap laba perusahaan. Secara tahunan saldo hutang finansial perusahaan melesat sebesar 77%.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar