Jumat, 11 Juli 2014

SMAR - Analisis Laporan Keuangan Q1 2014


PT Smart Tbk (SMAR) sebenarnya mempunyai segmen usaha di produk konsumen dan perdagangan yang jauh lebih besar daripada segmen perkebunan sehingga sebenarnya lebih cocok dimasukkan ke dalam perusahaan sektor manufaktur daripada sektor perkebunan.

Pada laporan posisi keuangannya per 31 Maret 2014, bagian aset yang paling besar adalah aset tetap dengan nilai sebesar Rp 7,8 triliun. Nilai aset berupa tanaman menghasilkan dan tanaman belum menghasilkan hanya sebesar Rp 1,35 triliun.

Kinerja penjualan tahunan sampai dengan Q1 2014 meningkat sedikit. Kenaikan beban pokok yang jauh lebih besar menyebabkan laba kotor menurun. Pada akhirnya laba bersih juga menurun.

Secara kuartalan kinerja jauh membaik karena kenaikan penjualan yang baik.

Secara tahunan margin laba kotor kurang memuaskan karena menurun lumayan besar. Secara kuartalan margin laba kotor juga menurun dan lebih kecil daripada angka tahunan.

Pengeluaran untuk investasi secara tahunan cukup besar. Pada akhirnya aset tetap juga naik cukup besar.

Sayangnya saldo tanaman menghasilkaan secara tahunan tidak banyak bergerak sehingga rasanya cukup sulit untuk berharap adanya kenaikan produksi TBS inti yang cukup besar.

Saldo tanaman belum menghasilkan secara tahunan banyak menurun. Porsi saldo tanaman belum menghasilkan dibandingkan dengan tanaman menghasilkan juga sangat kecil. Kontinuitas pertumbuhan produksi TBS inti secara jangka panjang agak meragukan.

Sampai dengan Q1 2014 tanaman menghasilkan perusahaan adalah seluas 135.730 ha (98%) dan tanaman belum menghasilkan adalah 2.641 ha (2%)

Secara tahunan hutang finansial meningkat cukup signifikan. Untungnya beban keuangan masih mencatat pertumbuhan stagnan. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh signifikan terhadap laba bersih perusahaan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar