Rabu, 30 Juli 2014

SIMP - Analisis Laporan Keuangan Q2 2014

Analisis Laporan Keuangan SIMP Q2 2014

PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) secara tahunan sampai dengan Q2 2014 mencetak kenaikan penjualan sebesar 5%. Beban pokok penjualannya justru menurun sebesar 4% sehingga laba kotor melesat sebesar 37%.  Dengan beban usaha dan beban lainnya yang mengempis sebesar 4%, laba usaha melonjak sebesar 76%.  Sayangnya, beban keuangan melesat tinggi sehingga laba sebelum pajak naik menjadi sebesar 65%. Perusahaan menderita kerugian selisih kurs yang cukup besar pada periode ini dan periode sebelumnya. Jika kerugian tersebut dikeluarkan dari perhitungan laba bersih, maka laba bersih disesuaikan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan melesat sebesar 72%.

Secara kuartalan perusahaan mencetak kenaikan penjualan yang signifikan sebesar 26%. Beban pokok penjualannya meningkat sebesar 20% sehingga laba kotor melesat sebesar 43%.  Dengan beban usaha dan beban lainnya yang mengempis sebesar 2%, laba usaha melonjak sebesar 87%.  Sayangnya, beban keuangan melesat tinggi sehingga laba sebelum pajak naik menjadi sebesar 36%. Perusahaan menderita kerugian selisih kurs yang cukup besar pada periode ini dan menikmati keuntungan selisih kurs pada periode sebelumnya. Jika kerugian dan keuntungan tersebut dikeluarkan dari perhitungan laba bersih, maka laba bersih disesuaikan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan melambung sebesar 120%.

Secara tahunan rasio GPM bertambah menjadi 28,02% dari 21,54% dan secara kuartalan masih meningkat menjadi 29,58% dari 26,04%.

Perusahaan tampaknya cukup beruntung dengan menikmati harga jual yang tinggi dan produksi yang tinggi. Secara tahunan produksi TBS meningkat sebesar 7% dan CPO sebesar 7% juga. Secara kuartalan produksi TBS meningkat sebesar 11% dan begitu juga dengan produksi CPO.


Secara tahunan saldo tanaman perkebunan menghasilkan meningkat tipis sedangkan tanaman belum menghasilkan meningkat cukup signifikan. Jika melihat ke luas, luas tanaman sawit telah menghasilkan meningkat sebesar 4% dan tanaman yang belum menghasilkan bertambah sebesar 4% juga.

Saldo aset tetap secara tahunan naik sebesar 17%. Hutang finansial melesat sebesar 27%. Kenaikan hutang finansial menyebabkan beban keuangan melesat sebesar  52%. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh signifikan terhadap laba bersih perusahaan. Rasio DER perusahaan meningkat menjadi 88% dari 73%.

Pengeluaran kas untuk investasi secara tahunan tidak banyak perubahan. Pengeluaran ini termasuk cukup besar jika dibandingkan dengan nilai aset tidak lancar perusahaan.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar