Kamis, 31 Juli 2014

ICBP - Analisis Laporan Keuangan Q2 2014


Analisis Laporan Keuangan ICBP Q2 2014

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) secara tahunan sampai dengan Q2 2014 mencetak kenaikan pendapatan yang besar yaitu sebesar 20%. Di sisi lain beban pokok meningkat sebesar 23% sehingga laba kotor menguat sebesar 13%. Beban usaha dan beban lainnya meningkat sebesar 30% sehingga laba usaha tergelincir sebesar 6%.  Laba sebelum pajak juga tergelincir sebesar 6%. Naiknya beban pajak penghasilan menyebabkan laba bersih tergerus sebesar 8%. Rendahnya bagian laba untuk kepentingan non-pengendali menyebabkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tidak banyak berubah. Perusahaan menikmati keuntungan selisih kurs yang lumayan pada periode ini. Jika dilakukan penyesuaian, maka laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan turun sebesar 3%.

Secara kuartalan perusahaan mencetak kenaikan pendapatan sebesar 11%. Di sisi lain beban pokok meningkat juga yaitu sebesar 10% sehingga laba kotor bertambah sebesar 15%. Beban usaha dan beban lainnya yang lebih tinggi menyebabkan laba usaha merosot sehingga turun sebesar 7%.  Pendapatan keuangan dan lain-lain juga turut menurun sehingga laba sebelum pajak turun sebesar 8%. Beban pajak penghasilan meningkat sebesar 7% sehingga laba bersih terkikis sebesar 13%. Pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun sebesar 6% karena bagian laba untuk kepentingan non-pengendali menurun. Perusahaan menderita kerugian selisih kurs pada periode ini dan menikmati keuntungan selisih kurs pada periode sebelumnya. Jika dilakukan penyesuaian, maka laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan naik sebesar 12%.

Secara tahunan rasio GPM menyusut menjadi 25,28% dari 26,88%. Secara kuartalan rasio menguat tipis menjadi 25,93% dari 25,14%.

Secara tahunan saldo aset tetap meningkat sebesar 20%. Peningkatan ini diharapkan dapat menopang pendapatan jangka panjang perusahaan.

Perusahaan secara neto masih mencatat pendapatan keuangan walaupun berkurang sebesar 44%. Hutang finansial secara tahunan melesat sebesar 91%.  Rasio DER meningkat menjadi 78% berbanding 63%.

Pengeluaran kas untuk investasi secara tahunan meningkat sebesar 16%. Jika dibandingkan dengan jumlah aset tidak lancar, pengeluaran tersebut adalah berjumlah 18%.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar