Selasa, 29 Juli 2014

CPIN - Analisis Laporan Keuangan Q2 2014


Analisis Laporan Keuangan CPIN Q2 2014
 
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) secara tahunan sampai dengan Q2 2014 mencetak kenaikan penjualan sebesar 22%. Di sisi lain, beban pokok penjualan naik sebesar 23% sehingga laba kotor hanya dapat meningkat sebesar 18%. Beban usaha meningkat sangat tinggi sebesar 70% yang mana juga disebabkan oleh kerugian selisih kurs. Jika kerugian selisih kurs dikeluarkan dari perhitungan laba bersih, maka laba bersih disesuaikan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan naik tipis sebesar 1%. Perusahaan juga tertekan beban keuangan yang meningkat sebesar 34%.

Secara kuartalan, CPIN mencetak kenaikan penjualan sebesar 15%. Di sisi lain, beban pokok penjualan naik sebesar 14% sehingga laba kotor meningkat sebesar 16%. Beban usaha meningkat sangat tinggi sebesar 115% yang mana juga disebabkan oleh kerugian selisih kurs. Jika kerugian selisih kurs dikeluarkan dari perhitungan laba bersih, maka laba bersih disesuaikan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan naik sebesar 15%. Perusahaan juga tertekan beban keuangan yang meningkat sebesar 10%.

Rasio GPM tahunan menurun tipis menjadi 18,14% dari 18,67% dan secara kuartalan naik tipis menjadi 16,96% dari 16,82%. Tampaknya perusahaan belum mampu untuk memaksimalkan margin laba kotornya.

Secara tahunan saldo aset tetap meningkat signifikan sebesar 40%. Peningkatan ini diharapkan dapat menopang pendapatan jangka panjang perusahaan.

Secara tahunan saldo hutang finansial membengkak sebesar 95%. Rasio DER perusahaan meningkat dari 54% menjadi 75%. Beban keuangan masih belum merupakan beban yang berpengaruh besar terhadap laba bersih perusahaan.

Pengeluaran kas untuk investasi terbilang besar dan masih meningkat secara tahunan sebesar 37%.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar