Rabu, 16 Juli 2014

Perbandingan Emiten BUMN Karya

Belakangan ini saham BUMN karya termasuk saham-saham yang paling ramai diperdagangkan. Salah satu saham tersebut telah mencapai rekor tertingginya sepanjang sejarah, yaitu PTPP di harga Rp 2.300.

Apakah masih ada potensi kenaikan pada saham-saham BUMN karya?

Berikut ini adalah data perbandingan kinerja dan posisi keuangan setahun terakhir sampai dengn Q1 2014 untuk PTPP, WIKA, ADHI dan WSKT.


Dari tabel di atas terlihat kalau PTPP mencatat pertumbuhan pendapatan usaha dan laba kotor yang paling baik. Sayangnya pada level laba bersih (disesuaikan) PTPP masih kalah dari yang terbaik, yaitu ADHI. Pertumbuhan laba bersih yang paling kecil dicatat oleh WIKA.

WSKT mencatat pertumbuhan pendapatan usaha yang paling kecil dan disusul oleh WIKA.

PTPP juga tercatat mempunyai pendapatan usaha yang paling besar disusul oleh WIKA dan yang paling kecil adalah WSKT.

WIKA mencatat laba bersih yang paling besar sedangkan yang paling kecil adalah ADHI.

Untuk besaran GPM, yang paling besar adalah ADHI, namun ADHI justru mencatat NPM yang paling kecil. NPM yang paling besar dipegang oleh WIKA.

Rasio hutang finansial berbanding ekuitas yang paling besar ada pada PTPP. Ini tentunya berkorelasi dengan beban keuangan yang juga paling besar secara rasio dibandingkan dengan laba bersih. WIKA mempunyai hutang finansial yang paling rendah dengan beban keuangan yang paling rendah.

Untuk ROE yang paling tinggi dicatat oleh PTPP. Sedikit lebih rendah adalah ADHI dan WIKA dan yang paling kecil adalah WSKT.

Jumlah ekuitas yang paling besar dicatat oleh WIKA kemudian disusul oleh WSKT. ADHI mencatat jumlah ekuitas yang paling rendah.

Kalau melihat betapa besarnya omset PTPP, maka WSKT yang mempunyai ekuitas yang lebih besar daripada PTPP harusnya masih mempunyai banyak ruang untuk meningkatkan omsetnya. Rasio hutang finansial WSKT yang lebih rendah masih memberi ruang bagi pendanaan eksternal. Tentunya WIKA juga mempunyai ruang yang lebih besar lagi.

Pertumbuhan GPM yang paling besar dicatat oleh WIKA dan WSKT. Pertumbuhan NPM yang paling besar dicatat oleh ADHI dan WSKT.

Berikut ini adalah tabel perbandingan kinerja kuartalan antara Q1 2014 vs Q1 2013


Dari tabel di atas terlihat jelas sekali kalau PTPP memimpin dalam hal pertumbuhan omset, laba kotor dan laba bersih.

Semua emiten tersebut juga mencatat perbaikan GPM dengan kenaikan paling besar ada pada ADHI disusul oleh PTPP.

Untuk ADHI dan WSKT laba bersih dari laporan Q1 tersebut belum begitu dapat dibandingkan karena jumlahnya yang masih kecil.

Kesimpulan

Melihat pertumbuhan kinerja yang masih cukup besar dari keempat emiten tersebut di atas, baik pertumbuhan pendapatan maupun laba bersih maka potensi dari kenaikan saham-saham tersebut di atas kelihatannya masih ada walaupun tidak terlalu banyak lagi berhubung valuasi harga saham baik dilihat dari rasio PBV maupun PER sudah cukup tinggi.

Setiap emiten tersebut mempunyai keunggulan dan kelemahannya masing-masing.

Jika mau diurut berdasarkan target harga disesuaikan dengan keunggulan dan kelemahannya masing-masing, maka urutan target sesuai dengan PBV tertinggi adalah:
PTPP
WIKA
ADHI
WSKT

Pasar tampaknya sudah memberikan nilai sesuai dengan urutan di atas.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar