Kamis, 17 Juli 2014

Perbandingan Bank BUMN

Akhir-akhir ini kita melihat bahwa harga saham BBRI telah cukup jauh meninggalkan BMRI yang mana sebelumnya lebih sering saling kejar-kejaran.

Apakah harga saham BBRI memang harus lebih tinggi daripada BMRI atau memang seharusnya sama?

Berikut ini adalah perbandingan kinerja tahunan sampai dengan Q1 2014 dan posisi keuangan bank-bank BUMN per 31 Maret 2014.


Dari tabel di atas terlihat kalau pendapatan usaha BBRI lebih tinggi daripada BMRI walaupun mempunyai aset yang lebih rendah.

Dari sisi pertumbuhan pendapatan usaha, BBRI juga yang paling baik. BMRI dan BBNI sendiri mempunyai pertumbuhan yang hampir sama. BBTN mempunyai pertumbuhan yang setara dengan BBRI.

Dari sisi pertumbuhan laba kotor, BBRI dan BBNI merupakan yang terbaik sedangkan BMRI dan BBTN mempunyai pertumbuhan yang lebih rendah.

Dari sisi pertumbuhan laba operasi, BBNI mencatat pertumbuhan yang paling baik sedangkan BBTN mencatat pertumbuhan yang paling rendah.

Dari sisi pertumbuhan laba bersih, maka yang terbaik adalah BBNI dan yang paling jelek adalah BBTN.

Dari sisi pertumbuhan aset, yang paling besar adalah BBNI.

Dari sisi pertumbuhan kredit, yang paling baik adalah BBNI dan bank yang lain berbagi angka yang sama.

Dari sisi pertumbuhan simpanan nasabah, yang paling baik adalah BBRI dan BBTN sedangkan BBNI adalah yang paling rendah.

Kapitalisasi BBRI saat ini adalah yang paling besar.

Untuk rasio ROE, BBRI mencatat angka yang paling baik dan terpaut cukup jauh dengan bank-bank yang lain. ROE yang paling rendah dicatat oleh BBTN.

Untuk pertumbuhan ROE, angka terbaik dicatat oleh BBNI sedangkan pertumbuhan paling  rendah ada pada BBRI.

BBRI mempunyai rasio GPM yang paling tinggi sedangkan angka paling rendah adalah BBTN. BBNI mencatat rasio GPM tertinggi nomor dua. Rasio GPM BMRI sendiri terpaut cukup jauh daripada BBRI.

Untuk pertumbuhan rasio GPM, yang paling baik dicatat oleh BBNI sedangkan yang paling buruk dicatat oleh BBTN. BBRI dan BMRI mencatat angka yang sama.

Rasio NPM yang paling tinggi dicatat oleh BBRI kemudian disusul oleh BBNI dan yang paling rendah adalah BBTN.

Untuk pertumbuhan NPM, yang paling baik dicatat oleh BBNI sedangkan BBRI dan BBTN mencatat pertumbuhan minus yang sama.

Berikut ini adalah perbandingan kinerja antara Q1 2014 dengan Q1 2013.


Dari tabel di atas terlihat kalau pertumbuhan pendapatan BBRI dan BBTN adalah sama besar.

Untuk pertumbuhan laba kotor, BBRI juga mencatat pertumbuhan terbaik sedangkan BBTN mencatat pertumbuhan yang paling rendah.

Untuk pertumbuhan laba operasional, BBNI mencatat pertumbuhan yang paling baik sedangkan BBTN mencatat pertumbuhan yang paling rendah dan cukup kecil.

Untuk pertumbuhan laba bersih, BBRI merupakan yang terbaik sedangkan BBTN adalah yang paling buruk.

Penurunan rasio GPM yang paling rendah dicatat oleh BBRI sedangkan BBTN mencatat penurunan yang paling besar.

Penurunan rasio NPM yang paling rendah dicatat oleh BMRI sedangkan BBTN mencatat penurunan yang paling besar.

Kesimpulan

Dari sisi kinerja, pertumbuhan pendapatan dan laba bersih lebih banyak diraih oleh BBRI ketimbang BMRI. Rasio ROE BBRI juga jauh lebih tinggi daripada BMRI. Rasio GPM dan NPM juga jauh lebih besar daripada BMRI. Maka memang selayaknya BBRI mempunyai valuasi yang lebih mahal daripada BMRI. Karena faktor kebetulan, jika valuasi yang lebih mahal menempatkan saham BBRI menjadi lebih tinggi daripada saham BMRI.

Bagaimana dengan BBNI? Nampaknya dengan ukuran yang jauh lebih kecil, valuasi BBNI harus ditempatkan lebih rendah daripada BBRI dan BMRI.

Untuk BBTN yang mempunyai ukuran yang lebih kecil lagi, maka valuasi menjadi lebih rendah lagi. Ditambah dengan kinerja yang tidak menarik dan margin yang memburuk maka valuasi BBTN memang tidak dapat maksimal.

Valuasi yang dimaksudkan tersebut adalah dengan metode PBV. Jadi urutan yang mempunyai PBV paling tinggi adalah pada BBRI disusul oleh BMRI, BBNI dan BBTN.

Harga di pasar saat ini tampaknya telah merefleksikan kondisi fundamental masing-masing. 







Tidak ada komentar:

Posting Komentar