Rabu, 30 Juli 2014

LSIP - Analisis Laporan Keuangan Q2 2014


Analisis Laporan Keuangan LSIP Q2 2014
 
PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) sampai dengan Q2 2014 secara tahunan mengukir kenaikan penjualan sebesar 17%. Beban pokok penjualan hanya naik sebesar 6% sehingga laba kotornya melesat sebesar 42%. Dengan beban usaha dan lainnya yang lebih rendah, laba usaha kemudian melonjak sebesar 73%. Perusahaan menikmati keuntungan selisih kurs yang lumayan pada periode ini dan periode sebelumnya sehingga jika keuntungan tersebut dikeluarkan dari perhitungan laba bersih, maka laba bersih disesuaikan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan mengembang sebesar 50%.

Secara kuartalan, perusahaan mengukir penurunan penjualan sebesar 15%. Beban pokok penjualan turun sebesar 11% sehingga laba kotornya berkurang sebesar 11%. Dengan beban usaha dan beban lainnya yang lebih rendah, laba usaha kemudian meningkat sebesar 10%. Perusahaan menikmati keuntungan selisih kurs yang lumayan pada periode ini dan kerugian selisih kurs pada periode sebelumnya sehingga jika kerugian dan keuntungan tersebut dikeluarkan dari perhitungan laba bersih, maka laba bersih disesuaikan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan mengempis sebesar 14%.

Secara tahunan rasio GPM meningkat menjadi 36,80% dari 30,33%. Secara kuartalan rasio meningkat menjadi 36,90% dari 35,36%.

Perusahaan secara tahunan mencatat peningkatan produksi TBS sebesar 7% dan peningkatan produksi CPO sebesar 5%. Secara kuartalan produksi TBS mengembang sebesar 11% dan begitu juga dengan produksi CPO. Perusahaan mencatat penurunan nilai penjualan kuartalan karena penurunan volume penjualan CPO. Persediaan perusahaan secara kuartalan meningkat.

Secara tahunan saldo tanaman perkebunan menghasilkan tidak banyak bergerak sedangkan saldo tanaman perkebunan belum menghasilkan meningkat sebesar 43%. Secara luas, tanaman sawit telah menghasilkan hanya bertambah sebanyak 1% namun tanaman sawit belum menghasilkan bertambah luas sebesar 30%.


Secara tahunan saldo aset tetap meningkat sebesar 23%. Peningkatan ini diharapkan dapat menopang produksi CPO dan produk lainnya perusahaan jangka panjang.

Pengeluaran kas untuk investasi secara tahunan menurun tipis sebesar 3%. Pengeluaran ini masih cukup besar jika dibandingkan dengan jumlah aset tidak lancar.

Perusahaan konservatif dalam hal berhutang sehingga tidak mencatat beban keuangan yang signifikan. Rasio DER adalah termasuk rendah di angka 26%.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar