Selasa, 15 Juli 2014

INCO - Analisis Laporan Keuangan Q1 2014


Kinerja keuangan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sangat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya harga nikel.

Pada Q1 2014 harga nikel rata-rata (cash) adalah US$ 14.642,70  sedangkan pada Q2 2014 adalah US$ 18.464,59 sehingga ada kenaikan sebesar 26%. Jika tidak ada kendala dari produksi, INCO bakal mencatat kinerja yang jauh lebih baik pada Q2 2014 nantinya.

Sampai dengan Q1 2014, secara tahunan kinerja tidak memuaskan. Jika merujuk ke produksi maka produksi nyaris tidak berubah. Penurunan kinerja terutama disebabkan oleh rendahnya harga realisasi nikel.

Secara kuartalan, produksi dapat meningkat sedikit. Harga yang dinikmati juga meningkat sedikit sehingga laba bersih meningkat.

(Kalau kita membandingkan antara harga realisasi perusahaan dengan harga rujukan di LME terdapat selisih yang cukup besar - selisih ini kemungkinan disebabkan oleh ketentuan dalam kontrak)

Perusahaan tidak banyak melakukan aktivitas investasi selama setahun terakhir. Aset tetap juga tidak banyak berubah.

Masih rendahnya laba bersih menyebabkan beban keuangan terlihat berpengaruh signifikan terhadap laba bersih. Rendahnya laba bersih terlihat dari rasio ROE yang sangat rendah.

Hutang perusahaan sebenarnya tidak terlalu besar terlihat dari rasio DER yang masih rendah.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar