Kamis, 24 Juli 2014

INCO - Analisis Laporan Keuangan Q2 2014


Analisis Laporan Keuangan INCO Q2 2014

PT Vale Indonesia Tbk (INCO) secara tahunan sampai dengan Q2 2014 mencetak penurunan pendapatan sebesar 14%.  Namun beban pokok juga menurun yaitu sebesar 13% sehingga laba kotor menurun sebesar 20%. Di sisi lain beban usaha meningkat sebesar 20% sehingga laba usaha menjadi menyusut sebesar 35%. Perusahaan menderita kerugian selisih kurs pada periode ini dan menikmati keuntungan selisih kurs pada periode sebelumnya sehingga jika kerugian dan keuntungan tersebut dikeluarkan dari perhitungan laba bersih, maka laba bersih disesuaikan akan menjadi turun sebesar 22%.

Secara kuartalan, perusahaan mencetak kenaikan pendapatan yang sangat baik yaitu sebesar 26%. Beban pokok hanya meningkat sebesar 2% sehingga laba kotor melambung sebesar 146%. Di sisi lain laba usaha bertambah sebesar 159%. Perusahaan menderita kerugian selisih kurs pada kuartal ini dan menikmati keuntungan selisih kurs pada kuartal sebelumnya sehingga jika kerugian dan keuntungan tersebut dikeluarkan dari perhitungan laba bersih, maka laba bersih disesuaikan akan melesat sebesar 391%.

Secara tahunan rasio GPM menurun menjadi 19,24% dari 20,70%. Secara kuartalan rasio GPM melesat menjadi 33,15% dari sebelumnya 17,01%. Kenaikan harga nikel secara kuartalan sebesar 25% banyak membantu dalam peningkatan margin.

Volume penjualan secara tahunan terkikis sebesar 7% dan secara kuartalan meningkat tipis sebesar 1%.

Volume produksi secara tahunan juga tidak begitu baik karena turun sebesar 3% dan secara kuartalan turun sebesar 2%.

Secara tahunan aset tetap tidak banyak berubah.

Hutang finansial secara tahunan menurun sebesar 15%. Beban keuangan secara tahunan juga susut yaitu sebesar 9%. Secara tahunan beban keuangan cukup berpengaruh dalam perolehan laba bersih.

Secara tahunan pengeluaran kas untuk investasi berkurang sebesar 25%.  Jika dibandingan dengan jumlah aset tidak lancar, pengeluaran tersebut adalah tidak besar.

Selama Q2 2014 harga tunai rata-rata nikel di LME adalah sebesar US$ 18.452. Selama bulan Juli adalah sebesar US$ 19.126 sehingga masih ada kenaikan sebesar 3,65%. Jika tidak ada kendala produksi, perusahaan kemungkinan besar masih akan menikmati kenaikan laba pada kuartal selanjutnya jika harga rata-rata nikel tidak lebih rendah daripada US$ 19.000.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar