Analisis Laporan Keuangan TINS Q2 2014
PT Timah (Persero) Tbk (TINS) secara tahunan sampai dengan Q2 2014 mencatat pertumbuhan pendapatan usaha yang moderat dengan kenaikan hanya sebesar 5%. Namun, beban pokok pendapatannya yang menurun menyebabkan laba kotor melesat sebesar 60%. Pada akhirnya laba bersih (disesuaikan) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melonjak signifikan sebesar 144%.
Secara kuartalan, perusahaan mencatat pertumbuhan
pendapatan usaha yang signifikan dengan kenaikan hanya sebesar 22%. Namun,
beban pokok pendapatannya yang menanjak sebesar 30% menyebabkan laba kotor stagnan Pada akhirnya laba bersih (disesuaikan) yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk melesat sebesar 50% yang lebih banyak disebabkan oleh rasio pajak penghasilan yang lebih rendah.
Secara tahunan produksi perusahaan mencapai 24.913 MT dengan kenaikan tipis sebesar 3%. Sedangkan volume penjualannya sebanyak 21.949 MT yang mencatat penurunan sebesar 23%.
Kenaikan penjualan secara kuartalan disebabkan oleh naiknya volume penjualan sebesar 22%. Volume produksi mengalami kenaikan hanya sebesar 10%.
Secara tahunan rasio GPM meningkat menjadi 26,27% dari 17,14% dan secara kuartalan menurun menjadi 21,59% dari 26,30%. Tampaknya pada Q2 2014 tersebut harga jual belum optimal.
Secara tahunan nilai aset tetap meningkat moderat sebesar 10%. Peningkatan ini diharapkan dapat menjamin produksi dan penjualan jangka panjang perusahaan.
Secara tahunan perusahaan menambah cukup banyak hutang finansial yang tercatat mengalami kenaikan sebesar 244%. Banyak hutang yang ditambah pada Q2 2014. Sebagai akibatnya beban keuangan secara tahunan meningkat pesat sebesar 247%. Meskipun begitu, tingkat hutang perusahaan masih rendah yang tercermin dari rasio DER yang sebesar 64%.
Pengeluaran kas untuk investasi secara tahunan menurun sebesar 20% namun masih termasuk cukup besar dibandingkan dengan toal nilai aset tidak lancar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar