Analisis
Laporan Keuangan NRCA Q2 2014
PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) sampai dengan Q2
2014 mencatat pertumbuhan pendapatan tahunan yang signifikan yaitu sebesar 20%.
Di sisi lain beban pokok meningkat sebesar 21% sehingga laba kotor dapat
meningkat sebesar 9%. Di sisi selanjutnya, kombinasi dari beban usaha dan beban
lain yang meningkat tinggi yaitu sebesar
42% menyebabkan laba usaha hanya dapat
meningkat sebesar 3%. Bagian laba dari
pengendalian bersama entitas yang melambung tinggi berpengaruh besar terhadap
laba perusahaan sehingga menyebabkan
laba sebelum pajak dapat meningkat
sebesar 55%. Laba bersih pada akhirnya
dapat meningkat sebesar 73% karena beban pajak penghasilan yang meningkat
sebesar 20%. Pada akhirnya, laba bersih yang
dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengembang sebesar 73%.
Secara
kuartalan pendapatan meningkat dengan signifikan yaitu sebesar 22%. Di sisi
lain beban pokok meningkat sebesar 20% sehingga laba kotor dapat meningkat sebesar
33%. Di sisi selanjutnya, kombinasi dari beban usaha dan beban lain yang mengempis
yaitu sebesar 7% menyebabkan laba usaha dapat
meningkat sebesar 49%. Bagian laba dari
pengendalian bersama entitas yang melambung tinggi berpengaruh besar terhadap
laba perusahaan sehingga menyebabkan
laba sebelum pajak dapat meningkat
sebesar 50%. Laba bersih pada akhirnya
dapat meningkat sebesar 62% karena beban pajak penghasilan yang meningkat
sebesar 20%. Pada akhirnya, laba bersih yang
dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengembang sebesar 62%.
Rasio
GPM tahunan melemah menjadi 8,45% dari 9,28% dan secara kuartalan mengembang
menjadi 9,42% dari 8,60%.
Rasio NPM tahunan meningkat menjadi 7,94% dari 5,48% dan
secara kuartalan masih juga meningkat menjadi 10,27% dari 7,72%.
Hal yang
mencolok dari kinerja perusahaan ini adalah naik pesatnya bagian laba dari
pengendalian bersama entitas yang secara
tahunan melesat 601% dan secara kuartalan menguat 52%. Laba ini sebagian besar
diperoleh dari Joint Operation – JO Karabha-NRC yang menjadi kontraktor
pelaksana pembangunan proyek tol Cikampek-Palimanan.
Proyek ini direncanakan akan selesai pada bulan Desember 2015.
Secara
tahunan, saldo aset tetap dan investasi
pada pengendalian bersama entitas meningkat signifikan sehingga diharapkan
dapat menopang pendapatan jangka panjang perusahaan.
Hutang
finansial secara tahunan menurun yaitu sebesar 34%.
Perusahaan hampir tidak menderita beban keuangan. Neraca perusahaan terhitung paling baik di sektornya karena mempunyai rasio DER yang cuma sebesar 101% dengan rasio aset lancar berbanding liabilitas jangka pendek sebesar 162%.
Lihat analisis SSIA di sini.
Perusahaan hampir tidak menderita beban keuangan. Neraca perusahaan terhitung paling baik di sektornya karena mempunyai rasio DER yang cuma sebesar 101% dengan rasio aset lancar berbanding liabilitas jangka pendek sebesar 162%.
Lihat analisis SSIA di sini.
Pak, RE liabilitas NRCA, 52% dari angka itu jg merupakan uang bayar di muka, jadi adalah hutang yg harus di kerjakan bukan hutang yg harus dibayarkan.
BalasHapusYa. Anda betul. Tapi selama belum dikerjakan ya tetap hutang dan belum diakui sebagai pendapatan oleh perusahaan. Sama dengan uang muka dari pelanggan di perusahaan properti.
BalasHapus