Senin, 04 Agustus 2014

PSAB - Analisis Laporan Keuangan Q2 2014




Analisis Laporan Keuangan PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) Q2 2014

Perusahaan sampai dengan Q2 2014 mencatat pertumbuhan pendapatan usaha tahunan sebesar 13%. Di sisi beban pokok, beban meningkat sebesar 23% sehingga laba kotor terkikis sebesar 4%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha dan beban lain yang meningkat tipis  sebesar 1% menyebabkan  rugi sebelum pajak meningkat sebesar 93%. Oleh karena perusahaan menikmati manfaat pajak pada periode ini, maka dari semula mengalami kerugian sebelum pajak menjadi berlaba. Begitu juga yang semula menderita rugi bersih menjadi berlaba bersih.

Secara kuartalan pendapatan meningkat dengan signifikan yaitu sebesar 34%. Di sisi beban pokok, beban meningkat sebesar 23% sehingga laba kotor meningkat sebesar 47%. Di sisi yang lain, kombinasi dari beban usaha dan beban lain yang meningkat sebesar 29% menyebabkan  laba sebelum pajak melesat sebesar 86%. Munculnya beban pajak yang cukup tinggi pada periode ini daripada manfaat pajak pada periode sebelumnya menyebabkan laba bersih meningkat hanya sebesar 22%.  Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk kemudian bertambah sebesar 42% karena turunnya bagian laba untuk kepentingan non-pengendali. Jika disesuaikan,  laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan melesat sebesar 58%.  Perusahaan tampaknya mencapai hasil yang sangat baik pada kuartal ini.

Rasio GPM  tahunan menurun menjadi  30,66% dari 36,12% dan secara kuartalan mengembang menjadi 49,74% dari 45,26%.

Secara tahunan, saldo aset tetap meningkat signifikan sebesar 139% dan properti pertambangan meningkat sebesar 20%  sehingga diharapkan dapat menopang pendapatan jangka panjang perusahaan.

Hutang finansial secara tahunan menggelembung yaitu sebesar 59%. Beban keuangan meningkat sebesar 136%. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh signifikan terhadap laba bersih perusahan.

Pengeluaran kas untuk investasi secara tahunan meningkat sebesar 65%. Jika dibandingkan dengan nilai aset tidak lancar, pengeluaran tersebut setara dengan 21%.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar