Sabtu, 16 Agustus 2014

AKPI - Analisis Laporan Keuangan Q2 2014




Analisis Laporan Keuangan PT Argha Karya Prima Industry Tbk (AKPI) Q2 2014

Perusahaan secara tahunan sampai dengan Q2 2014 mencetak pertumbuhan penjualan  sebesar 19%. Di sisi beban pokok, beban naik sebesar 18%  sehingga laba kotor dapat meningkat sebesar 29%. Di sisi lain, beban usaha dan beban lain bertambah sebesar 29% sehingga laba usaha mengembang sebesar 28%. Kombinasi dari beban keuangan dan bagian laba bersih entitas asosiasi yang meningkat sebesar 7% menyebabkan laba sebelum pajak menguat sebesar 39%. Laba bersih kemudian dapat tumbuh sebesar 43% dikarenakan beban pajak penghasilan yang bertambah sebesar 34%. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada akhirnya juga meningkat sebesar 34%.

Secara kuartalan perusahaan mencetak penyusutan penjualan sebesar 1%. Di sisi beban pokok, beban tidak banyak mengalami perubahan sehingga laba kotor terkikis sebesar 8%. Di sisi lain beban usaha dan beban lainnya tidak mengalami banyak perubahan sehingga laba usaha terpangkas sebesar 14%. Kombinasi dari beban keuangan dan bagian laba bersih entitas asosiasi yang berkurang sebesar 12% menyebabkan laba sebelum pajak menyusut sebesar 15%. Laba bersih kemudian terpotong sebesar 61% karena beban pajak penghasilan yang meningkat signifikan. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada akhirnya juga terpangkas sebesar 61%.


Secara tahunan rasio GPM mengembang tipis menjadi 12,65% dari 11,73%. Secara kuartalan rasio menyusut menjadi 10,78% dari 11,62%.

Saldo aset tetap secara tahunan meningkat sebesar 25%. Pertumbuhan ini diharapkan dapat menopang pendapatan jangka panjang perusahaan.

Hutang finansial perusahaan secara tahunan meningkat sebesar 26%. Beban keuangan bertambah sebesar 9%. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh signifikan terhadap laba bersih perusahaan.

Secara tahunan pengeluaran kas untuk investasi meningkat signifikan. Jika dibandingkan dengan jumlah aset tidak lancar, pengeluaran tersebut setara dengan 9% berbanding 1% pada periode sebelumnya.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar