Jumat, 29 Agustus 2014

KIJA - Analisis Laporan Keuangan Q2 2014




Analisis Laporan Keuangan PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) Q2 2014

Perusahaan secara tahunan sampai dengan Q2 2014 mencetak pertumbuhan pendapatan  sebesar 23%. Di sisi beban pokok, beban naik sebesar 40%  sehingga laba kotor meningkat sebesar 7%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha, beban keuangan, laba-rugi selisih kurs dan pendapatan-beban lain meningkat sebesar 72% sehingga laba sebelum pajak terperosok sebesar 51%. Laba bersih kemudian terpangkas sebesar 62% dikarenakan beban pajak penghasilan yang berkurang sebesar 13%. Perusahaan menderita kerugian selisih kurs yang signifikan pada periode ini dan juga pada periode sebelumnya. Jika kerugian-kerugian tersebut dikeluarkan dari perhitungan laba rugi, maka laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan terkikis sebesar 11%.

Secara kuartalan pendapatan terkikis tipis sebesar 1%. Di sisi beban pokok, beban berkurang sebesar 9%  sehingga laba kotor meningkat sebesar 8%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha, beban keuangan, laba-rugi selisih kurs dan pendapatan-beban lain meningkat signifikan sehingga laba sebelum pajak terperosok sebesar 55%. Laba bersih kemudian terpangkas sebesar 59% dikarenakan beban pajak penghasilan yang berkurang sebesar 24%. Perusahaan menderita kerugian selisih kurs yang signifikan pada periode ini dan menikmati keuntungan selisih kurs yang signifikan pada periode sebelumnya. Jika kerugian dan keuntungan tersebut dikeluarkan dari perhitungan laba rugi, maka laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan meningkat sebesar 26%.

Secara tahunan rasio GPM menyusut menjadi 44,83% dari 51,55%. Secara kuartalan rasio  mengembang menjadi 51,03% dari 46,85%.

Secara tahunan saldo persediaan meningkat sebesar 2%. Peningkatan ini diharapkan dapat menopang pendapatan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan.

Secara tahunan saldo tanah untuk pengembangan (lancar) berkurang tipis sebesar 1%.  Sedangkan saldo tanah untuk pengembangan (tidak lancar) meningkat sebesar 97%.

Saldo aset tetap secara tahunan meningkat sebesar 3%. Peningkatan ini diharapkan dapat menopang pendapatan jangka panjang perusahaan.

Secara tahunan saldo uang muka pelanggan berkurang sebesar 32%.  Secara kuartalan saldo juga berkurang yaitu sebesar 23%. Tampaknya perusahaan masih harus bekerja lebih keras untuk memasarkan produk-produk propertinya.

Kas masuk dari pelanggan secara tahunan bertambah sebesar 28%.  Jika dibandingkan dengan angka pendapatan, angka tersebut setara dengan 99% berbanding 95%  pada periode sebelumnya. Secara kuartalan kas masuk meningkat sebesar 46%. Jika dibandingkan dengan angka pendapatan, angka tersebut setara dengan 87% berbanding 59% pada periode sebelumnya.

Hutang finansial perusahaan secara tahunan berkurang sebesar 8%. Beban keuangan bertambah sebesar 24%. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh besar terhadap laba bersih perusahaan.

Pengeluaran kas untuk investasi secara tahunan menurun sebesar 59%. Jika dibandingkan dengan jumlah aset tidak lancar, pengeluaran tersebut setara dengan 14% berbanding 40% pada periode sebelumnya.
 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar