Jumat, 15 Agustus 2014

DSNG - Analisis Laporan Keuangan Q2 2014




Analisis Laporan Keuangan PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) Q2 2014

Perusahaan secara tahunan sampai dengan Q2 2014 mencetak pertumbuhan penjualan  sebesar 38%. Di sisi beban pokok, beban naik sebesar 29%  sehingga laba kotor dapat meningkat sebesar 62%. Di sisi lain, beban usaha dan beban lain bertambah sebesar 33% sehingga laba usaha mengembang signifikan sebesar 87%. Beban keuangan yang meningkat sebesar 94% menyebabkan laba sebelum pajak menguat sebesar 84%. Laba bersih kemudian dapat tumbuh sebesar 90% dikarenakan beban pajak penghasilan yang bertambah sebesar 67%. Perusahaan menderita kerugian lain-lain (sebagian besar merupakan kerugian selisih kurs) yang signifikan pada periode ini. Jika disesuaikan, maka laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan melesat sebesar 140%.

Secara kuartalan perusahaan mencetak kenaikan penjualan sebesar 7%. Di sisi beban pokok, beban justru berkurang sebesar 9% sehingga laba kotor melesat sebesar 48%. Di sisi lain beban usaha dan beban lainnya meningkat sebesar 5% sehingga laba usaha mengembang sebesar 77%. Beban keuangan dan selisih kurs yang meningkat signifikan menyebabkan laba sebelum pajak bertambah sebesar 29%. Laba bersih kemudian meningkat sebesar 43% karena beban pajak penghasilan yang berkurang sebesar 6%. Perusahaan menderita kerugian lain-lain (sebagian besar merupakan kerugian selisih kurs) yang signifikan pada periode ini dibandingkan dengan keuntungan lain-lain (sebagian besar merupakan keuntungan selisih kurs) pada periode sebelumnya. Jika disesuaikan, maka laba bersih akan melesat sebesar 95%. 

Secara tahunan rasio GPM meningkat menjadi 33,13% dari 28,27%. Secara kuartalan rasio kembali mengembang menjadi 38,12% dari 27,51%.

Saldo tanaman perkebunan dan aset tetap secara tahunan meningkat cukup tinggi. Pertumbuhan ini diharapkan dapat menopang pendapatan jangka panjang perusahaan.

Hutang finansial perusahaan secara tahunan meningkat sebesar 26%. Beban keuangan bertambah sebesar 48%. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh signifikan terhadap laba bersih perusahaan.

Perusahaan tampaknya masih tetap haus dalam berinvestasi yang ditunjukkan dengan besarnya pengeluarkan kas untuk investasi. Secara tahunan pengeluaran tersebut meningkat sebesar 7%. Jika dibandingkan dengan jumlah aset tidak lancar, pengeluaran tersebut setara dengan 19% berbanding 21% pada periode sebelumnya.

Hutang perusahaan termasuk tinggi. Rasio DER tahunan perusahaan mencapai angka 233% berbanding 199%.
 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar