Senin, 04 Agustus 2014

MICE - Analisis Laporan Keuangan Q2 2014





Analisis Laporan Keuangan PT Multi Indocitra Tbk (MICE) Q2 2014

Perusahaan secara tahunan sampai dengan Q2 2014 mencetak pertumbuhan penjualan minus sebesar 4%. Di sisi beban pokok, beban meningkat sebesar 9% sehingga laba kotor tidak banyak berubah. Di sisi lain, beban usaha dan beban lain meningkat sebesar 4% sehingga laba usaha terpangkas sebesar 12%.  Beban keuangan yang meningkat menyebabkan laba sebelum pajak tergelincir sebesar 14%. Laba bersih terpangkas sebesar 17% karena beban pajak penghasilan yang turun sebesar 7%. Pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menyusut sebesar 10%. Jika disesuaikan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan mengempis sebesar 6%.

Secara kuartalan perusahaan mencetak pertumbuhan penjualan yang baik dengan kenaikan sebesar 15%. Namun beban pokok penjualan naik sebesar 25% sehingga laba kotor meningkat sebesar 8%. Di sisi lain beban usaha meningkat sebesar 27% sehingga laba usaha terperosok sebesar 62%. Pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk terjungkal sebesar 77% karena beban pajak penghasilan yang berkurang sebesar 50%. Jika disesuaikan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan menyusut sebesar 66%.

Secara tahunan rasio GPM mengembang menjadi 54,59% dari 52,23%. Secara kuartalan rasio GPM turun menjadi 53,35% dari 56,84%.

Perusahaan tampaknya memperoleh tantangan berat dalam mengendalikan berbagai beban, baik beban pokok maupun beban usaha.  Tentunya tantangan penjualan juga semakin besar melihat dari ketidakmampuan perusahaan untuk meningkatkan penjualan secara tahunan. Mudah-mudahan penjualan pada akhir tahun ini dapat dikejar.

Saldo aset tetap secara tahunan meningkat sebesar 77%. Sebagian besar peningkatan disebabkan oleh revaluasi pada akhir tahun 2013.

Secara tahunan saldo hutang finansial bertambah sebesar 18%. Beban keuangan meningkat sebesar 36%. Beban keuangan merupakan beban yang semakin berpengaruh besar terhadap laba bersih perusahaan karena laba yang menurun.

Rasio DER perusahaan secara tahunan menurun menjadi 26% dari 34%. Angka ini tentunya adalah cukup kecil. Perusahaan tampaknya belum cukup optimal dalam menghasilkan pengembalian modal kepada pemegang saham yang ditunjukkan dengan rasio ROE tahunan yang hanya 8% berbanding 12% pada periode sebelumnya.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar