Selasa, 05 Agustus 2014

BKSL - Analisis Laporan Keuangan Q2 2014




Analisis Laporan Keuangan PT Sentul City Tbk (BKSL) Q2 2014

Perusahaan secara tahunan sampai dengan Q2 2014 mencetak pertumbuhan pendapatan sebesar 11%. Di sisi beban pokok, beban meningkat signifikan sebesar 71% sehingga laba kotor turun sebesar 14%. Di sisi lain, beban usaha dan beban lain meningkat sebesar 189% sehingga perusahaan menderita rugi usaha dibandingkan dengan laba usaha pada periode sebelumnya.  Beban keuangan yang meningkat tinggi menyebabkan kerugian sebelum pajak semakin meningkat. Pada akhirnya perusahaan menderita rugi bersih yang cukup signifikan.

Secara kuartalan perusahaan mencetak pertumbuhan pendapatan yang sangat baik dengan kenaikan sebesar 119%. Beban pokok penjualan naik sebesar 63% sehingga laba kotor meningkat sebesar 178%. Di sisi lain beban usaha meningkat sebesar 243% sehingga laba usaha meningkat sebesar 104%. Pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengembang sebesar 83%. Jika disesuaikan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan meningkat signifikan dibandingkan dengan rugi bersih pada periode sebelumnya.

Biarpun meningkat signifikan secara kuartalan, jumlah penjualan perusahaan tampaknya belum cukup untuk memberikan imbal hasil yang optimal kepada pemegang saham karena hanya menghasilkan tingkat ROE disetahunkan sebesar 3% saja.

Secara tahunan rasio GPM melorot menjadi 54,02% dari 69,99%. Secara kuartalan rasio GPM meningkat menjadi 61,71% dari 48,51%.

Turun naiknya angka penjualan secara kuartalan membawa kesulitan tersendiri untuk memperkirakan penjualan pada kuartal selanjutnya. Turun naiknya rasio GPM secara tajam juga menambah kesulitan yang lain.

Saldo persediaan dan aset tetap secara tahunan yang masih meningkat diharapkan dapat menyumbang pada peningkatan pendapatan jangka pendek dan jangka panjang.

Secara tahunan saldo hutang finansial melambung sebesar 56%. Beban keuangan melesat sebesar 206%. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh signifikan terhadap laba bersih perusahaan. Naiknya beban keuangan secara signifikan tanpa ditutupi dengan kenaikan pendapatan yang cukup tentunya membawa keburukan tersendiri.
Uang muka pelanggan secara tahunan meningkat sebesar 54% dan secara kuartalan masih meningkat sebesar 3%.

Kas masuk dari pelanggan secara tahunan melesat sebesar 121% dan secara kuartalan melesat sebesar 73%.  Pemasukan secara tahunan jika dibandingkan dengan nilai pendapatan tahunan tentunya masih sangat besar. Perusahaan tampaknya harus bekerja lebih cepat untuk menyelesaikan pembangunan propertinya agar penjualan dapat dibukukan lebih cepat.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar