Selasa, 19 Agustus 2014

DYAN - Analisis Laporan Keuangan Q2 2014




Analisis Laporan Keuangan PT Dyandra Media International Tbk (DYAN) Q2 2014

Perusahaan secara tahunan sampai dengan Q2 2014 mencetak kenaikan pendapatan  sebesar 18%. Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar 13% sehingga laba kotor tumbuh sebesar 27%. Di sisi beban usaha, beban bertambah sebesar 19%  sehingga laba usaha mengembang  sebesar 52%. Beban keuangan dan pendapatan-beban lain yang   bertambah signifikan menyebabkan laba sebelum pajak tergerus sebesar 26%. Laba bersih kemudian terpangkas sebesar 35% dikarenakan beban pajak penghasilan yang menurun sebesar 7%. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada akhirnya terperosok sebesar 36%.  Perusahaan menikmati keuntungan lain-lain yang jauh lebih kecil daripada keuntungan pada periode sebelumnya. Jika pendapatan tersebut dikeluarkan dari perhitungan laba bersih maka laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan meningkat sebesar 70%.

Perusahaan secara kuartalan mencetak kenaikan pendapatan  sebesar 64%. Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar 47% sehingga laba kotor berlipat sebesar 100%. Di sisi beban usaha, beban bertambah sebesar 24%  sehingga laba usaha meningkat drastis dibandingkan dengan rugi usaha pada periode sebelumnya.  Jika disesuaikan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan meningkat signifikan dibandingkn dengan rugi bersih pada periode sebelumnya.

Secara tahunan rasio GPM mengembang menjadi 37,90% dari 35,12%. Secara kuartalan rasio masih mengembang menjadi 38,73% dari 31,77%.

Saldo aset tetap secara tahunan meningkat sebesar 23%. Peningkatan ini diharapkan dapat menopang pendapatan jangka panjang perusahaan.

Hutang finansial perusahaan secara tahunan berkurang sebesar 2%. Beban keuangan meningkat sebesar 17%. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh besar terhadap laba bersih perusahaan.

Secara tahunan pengeluaran kas untuk investasi mengalami peningkatan signifikan. Jika dibandingkan dengan jumlah aset tidak lancar, pengeluaran tersebut setara dengan 18% berbanding 5%  pada periode sebelumnya.

Perusahaan belum menghasilkan laba yang optimal bagi pemegang sahamnya terlihat dari rasio ROE tahunan (disesuaikan) yang berada pada angka 5% berbanding 3% pada periode sebelumnya.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar