Sabtu, 02 Agustus 2014

ENRG - Analisis Laporan Keuangan Q2 2014




Analisis Laporan Keuangan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) Q2 2014

Perusahaan sampai dengan Q2 2014 mencatat pertumbuhan penjualan tahunan sebesar 7%. Di sisi lain beban pokok meningkat sebesar 6% sehingga laba kotor dapat meningkat sebesar  11%. Di sisi selanjutnya, beban usaha yang bertambah  sebesar 88% menyebabkan  laba usaha meningkat sebesar 7%. Kombinasi dari beban keuangan dan pendapatan serta beban lain yang meningkat menyebabkan laba sebelum pajak  terjerembab sebesar 50%.  Laba bersih pada akhirnya melorot sebesar 88% karena beban pajak penghasilan yang meningkat sebesar 18%. Perusahaan menikmati keuntungan divestasi yang signifikan pada periode sebelumnya. Jika disesuaikan, laba bersih disesuaikan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan terpangkas sebesar 68%.

Secara kuartalan penjualan meningkat sebesar 13%. Di sisi lain beban pokok meningkat sebesar 8% sehingga laba kotor bertambah sebesar 25%. Di sisi selanjutnya, beban usaha yang menurun sebesar 9% menyebabkan  laba usaha meningkat sebesar 27%.  Beban keuangan dan beban lainnya meningkat sebesar 18% sehingga laba sebelum pajak  meningkat sebesar 34%.  Sayangnya, beban pajak melesat sebesar 99% sehingga laba bersih pada akhirnya terpangkas sebesar 29%. Jika dilakukan penyesuaian, laba bersih disesuaikan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan terpangkas sebesar 56%.

Rasio GPM  tahunan meningkat tipis menjadi  34,89% dari 33,80% dan secara kuartalan menebal  menjadi 35,54% dari 32,21%.

Secara tahunan, saldo aset minyak dan gas bumi meningkat sebesar 2% sehingga diharapkan dapat menopang pendapatan jangka panjang perusahaan.

Hutang finansial secara tahunan menebal sebesar 7%.  Beban keuangan berkurang sebesar 25%.  Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh signifikan terhadap laba bersih perusahaan.

Pengeluaran kas untuk investasi secara tahunan meningkat signifikan karena pada periode sebelumnya ada divestasi besar. Jika dibandingkan dengan jumlah aset tidak lancar, pengeluaran tersebut adalah sebesar 16%.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar