Jumat, 15 Agustus 2014

BAJA - Analisis Laporan Keuangan Q2 2014




Analisis Laporan Keuangan PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA) Q2 2014

Perusahaan secara tahunan sampai dengan Q2 2014 mencetak kenaikan penjualan  sebesar 7%. Di sisi beban pokok, beban meningkat juga sebesar 7%  sehingga laba kotor bertambah tipis sebesar 2%. Di sisi lain, beban usaha, beban keuangan, kerugian selisih kurs dan beban lain meningkat signifikan sebesar 177% sehingga perusahaan mengalami kerugian sebelum pajak. Perusahaan menderita kerugian selisih kurs yang signifikan pada periode ini dan juga pada periode sebelumnya. Jika disesuaikan, maka laba bersih akan terpangkas sebesar 13%.

Secara kuartalan perusahaan mencetak penurunan penjualan sebesar 8%. Di sisi beban pokok, beban justru berkurang banyak yaitu sebesar 17% sehingga laba kotor melesat sebesar 313%. Di sisi lain beban usaha, beban keuangan, kerugian selisih kurs dan beban lainnya meningkat signifikan sehingga laba sebelum pajak mengempis sebesar 80%. Perusahaan menderita kerugian selisih kurs yang signifikan pada periode ini dan menikmati keuntungan selisih kurs yang signifikan pada periode sebelumnya Jika disesuaikan, maka laba bersih akan tumbuh sebesar 646%. 

Secara tahunan rasio GPM menyusut tipis menjadi 4,37% dari 4,56%. Secara kuartalan rasio melesat tinggi menjadi 12,71% dari 2,84%. Kemungkinan besar kenaikan secara tiba-tiba ini hanya bersifat sementara yang dipengaruhi oleh beban bahan baku yang lebih murah.

Saldo aset tetap secara tahunan meningkat sebesar 20%. Peningkatan ini diharapkan dapat menopang pendapatan jangka panjang perusahaan.

Hutang finansial perusahaan secara tahunan meningkat sebesar 30%. Beban keuangan bertambah sebesar 6%. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh signifikan terhadap laba bersih perusahaan.

Perusahaan tampaknya masih tetap ekspansif dalam investasi yang ditunjukkan dari pengeluaran kas untuk investasi yang masih tinggi. Secara tahunan pengeluaran tersebut meningkat sebesar 18%. Jika dibandingkan dengan jumlah aset tidak lancar, pengeluaran tersebut setara dengan 21% berbanding 22%.

Hutang perusahaan termasuk sangat tinggi yang ditunjukkan oleh rasio DER tahunan yang berada pada angka 324% berbanding 188% pada periode sebelumnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar