Jumat, 01 Agustus 2014

ADHI - Analisis Laporan Keuangan Q2 2014




Analisis Laporan Keuangan ADHI Q2 2014

PT  Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) sampai dengan Q2 2014 mencatat pertumbuhan pendapatan tahunan yang moderat yaitu sebesar 5%. Di sisi lain beban pokok meningkat sebesar 5% juga sehingga laba kotor dapat meningkat sebesar 6%. Pendapatan bersih ventura bersama konstruksi melorot sebesar 90% sehingga laba kotor setelah laba ventura bersama mengempis sebesar 2%. Di sisi selanjutnya, kombinasi dari beban usaha, beban keuangan, keuntungan selisih dan lainnya yang berkurng banyak yaitu sebesar 33% sehingga laba sebelum pajak  dapat meningkat sebesar 37%.  Laba bersih pada akhirnya dapat meningkat sebesar 58% karena beban pajak penghasilan yang meningkat sebesar 17%.  Perusahaan menikmati keuntungan selisih kurs yang cukup signifikan pada periode ini. Pada akhirnya jika disesuaikan, laba bersih disesuaikan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan mengempis sebesar 3%.

Secara kuartalan kinerja sebenarnya  tidak dapat begitu dibandingkan karena  komposisi pendapatan yang biasanya memang lebih rendah di Q1.  Namun kinerja pada Q2 ini paling tidak juga bisa memberi gambaran mengenai kinerja pada periode selanjutnya.

Secara kuartalan, pendapatan mampu meningkat sebesar 22%. Secara mengejutkan, jika disesuaikan perusahaan sebenarnya menderita kerugian bersih karena keuntungan selisih kurs yang besar pada periode ini

Secara tahunan, rasio GPM  menguat  tipis menjadi  11,91% dari 11,81% dan secara kuartalan menurun menjadi 7,91% dari 9,13%.  Penurunan secara kuartalan yang cukup besar ini tentunya menjadi  perhatian besar.

Secara tahunan, saldo asset tetap dan asset real estat lancar meningkat signifikan sehingga diharapkan dapat menopang pendapatan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan.

Hutang finansial secara tahunan juga meningkat  yaitu sebesar 23%. Beban keuangan mengempis sebesar  13%. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh signifikan terhadap laba bersih perusahaan.

Jika dibandingkan kinerja antara S1 2014 dengan S1 2013, kinerja  pendapatan  tidak memuaskan karena pendapatan terkikis sebesar  4% dan jika disesuaikan, perusahaan sebenarnya menderita kerugian bersih. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar