Sabtu, 16 Agustus 2014

VIVA - Analisis Laporan Keuangan Q2 2014




Analisis Laporan Keuangan PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) Q2 2014

Perusahaan secara tahunan sampai dengan Q2 2014 mencetak kenaikan pendapatan yang signifikan yaitu sebesar 42%. Di sisi lain beban usaha meningkat sebesar 24% sehingga laba usaha melesat sebesar 94%. Beban keuangan, kerugian selisih kurs dan beban lainnya melonjak sebesar 183% sehingga laba sebelum pajak bertambah sebesar 42%.  Naiknya beban pajak penghasilan sebesar 12% menyebabkan laba bersih meningkat sebesar 94%. Bagian laba untuk kepentingan non-pengendali yang meningkat pesat menyebabkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh sebesar 72%. Perusahaan menderita kerugian selisih kurs yang signifikan pada periode ini. Jika disesuaikan, pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan melesat sebesar  121%.

Secara kuartalan perusahaan mencetak kenaikan pendapatan yang signifikan yaitu sebesar 67%. Di sisi lain beban usaha meningkat sebesar 59% sehingga laba usaha melesat sebesar 88%. Beban keuangan, kerugian selisih kurs dan beban lainnya meningkat sebesar 21% sehingga laba sebelum pajak mengembang sebesar 196%.  Naiknya beban pajak penghasilan sebesar 47% menyebabkan laba bersih meroket sebesar 707%. Bagian laba untuk kepentingan non-pengendali yang meningkat pesat menyebabkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh sebesar 460%. Perusahaan menderita kerugian selisih kurs yang signifikan pada periode ini dan menikmati keuntungan selisih kurs yang signifikan pada periode sebelumnya. Jika disesuaikan, pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan melesat tinggi.

Secara tahunan rasio OPM mengembang menjadi 34,58% dari 25,33%. Secara kuartalan rasio bertambah menjadi 30,32% dari 26,93%. Rasio kuartalan ini masih lebih rendah daripada rasio tahunan.

Secara tahunan saldo aset tetap meningkat sebesar 73%. Peningkatan ini diharapkan dapat menopang pendapatan jangka panjang perusahaan.

Hutang finansial secara tahunan berlipat sebesar 190%. Beban keuangan melesat sebesar 109%. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh signifikan terhadap laba bersih perusahaan.
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar