Jumat, 01 Agustus 2014

DGIK - Analisis Laporan Keuangan Q2 2014




Analisis Laporan Keuangan DGIK Q2 2014

PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) sampai dengan Q2 2014 mencatat pertumbuhan pendapatan tahunan yang negatif yaitu sebesar 3%. Di sisi lain beban pokok juga turun sebesar 3% sehingga laba kotor dapat meningkat sebesar 2%. Laba dari proyek ventura bersama menyusut sebesar 67% sehingga laba kotor setelah laba dari proyek ventura bersama menyusut sebesar 5%. Di sisi selanjutnya, beban usaha menurun  sebesar 19% menyebabkan  laba usaha meningkat sebesar  12%.  Kombinasi  dari beban dan pendapatan lain yang menurun  sebesar 88% menyebabkan laba sebelum pajak  penghasilan  menyusut sebesar 8%. Laba bersih kemudian mengempis sebesar 13% karena beban pajak penghasilan yang turun sebesar 2%. Laba bersih disesuaikan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk  pada akhirnya turun sebesar 29%. 

Secara kuartalan pendapatan meningkat sebesar 17%. Di sisi lain beban pokok meningkat sebesar 17% sehingga laba kotor meningkat sebesar 13%. Laba dari proyek ventura bersama melesat sebesar 395% sehingga laba kotor setelah laba dari proyek ventura bersama bertambah sebesar 24%. Di sisi selanjutnya, beban usaha mengempis sebesar 3% menyebabkan  laba usaha meningkat sebesar 44%.  Kombinasi  dari pendapatan dan beban lain yang meningkat  menyebabkan laba sebelum pajak  penghasilan  melonjak sebesar 113%.  Laba bersih pada akhirnya meningkat sebesar 250% karena beban pajak penghasilan yang meningkat sebesar 17%. Laba bersih disesuaikan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk  pada akhirnya meningkat sebesar 56%.

Rasio GPM  tahunan meningkat menjadi  12,43% dari 11,89% dan secara kuartalan mengembang menjadi 11,64% dari 12,02%.

Rasio NPM  tahunan menurun menjadi 3,24% dari 4,45% dan secara kuartalan meningkat menjadi 5,62% dari 4,20%.

Secara tahunan, saldo aset tetap  dan investasi pada entitas asosiasi meningkat sehingga diharapkan dapat menopang pendapatan jangka panjang perusahaan.

Hutang finansial secara tahunan menyusut  sebesar 14%.  Beban keuangan bertambah sebesar 31%. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh signifikan terhadap laba bersih perusahaan.

Pengeluaran kas untuk investasi secara tahunan mengalami peningkatan sebesar 33%. Jika dibandingkan dengan jumlah aset tidak lancar, pengeluaran tersebut hanya sebesar  7%. 

Rasio DER perusahaan terbilang tidak tinggi karena berada di level 91%.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar