Jumat, 01 Agustus 2014

WIKA - Analisis Laporan Keuangan Q2 2014




Analisis Laporan Keuangan WIKA Q2 2014


PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) sampai dengan Q2 2014 mencatat pertumbuhan pendapatan tahunan sebesar 12%. Di sisi lain beban pokok meningkat sebesar 10% sehingga laba kotor dapat meningkat sebesar 21%.  Laba ventura bersama meningkat sebesar 12% sehingga laba kotor setelah laba ventura bersama meningkat sebesar 20%.  Beban usaha meningkat lumayan tinggi yaitu sebesar 25% sehingga laba usaha hanya dapat meningkat sebesar 18%.  Kombinasi dari beban lainnya yang meningkat drastis menyebabkan laba sebelum pajak hanya dapat meningkat sebesar 4%.  Laba bersih pada akhirnya hanya dapat meningkat sebesar 3% karena beban pajak penghasilan yang meningkat sebesar 7%.  Dengan peningkatan bagian kepentingan non-pengendali yang lebih besar, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk harus mengempis sebesar 1%.  Jika disesuaikan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk masih mengembang sebesar 5%

Secara kuartalan kinerja sebenarnya  tidak dapat begitu dibandingkan karena  komposisi pendapatan yang biasanya memang lebih rendah di Q1.  Namun kinerja pada Q2 ini paling tidak juga bisa memberi gambaran mengenai kinerja pada periode selanjutnya.

Secara kuartalan, biarpun pendapatan mampu naik sebesar  10%, namun terutama karena naiknya beban keuangan, laba bersih (disesuaikan) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk merosot sebesar 20%.

Secara kuartalan, kinerja rasio NPM menurun menjadi  menjadi sebesar 4,16% dari 5,71% akibat dari tekanan  beban keuangan yang meningkat  sangat besar.  Secara kuartalan, beban keuangan relatif berpengaruh signifikan terhadap jumlah laba bersih. Secara tahunan, rasio NPM juga menurun menjadi 4,86% dari 5,18%.

Secara tahunan, rasio GPM  menguat menjadi 11,40% dari 10,47% dan secara kuartalan menjadi 11,53% dari 11,31%. 

Secara tahunan, saldo-saldo dari aset tetap dan  investasi pada ventura bersama meningkat signifkan sehingga diharapkan dapat menopang pendapatan jangka panjang perusahaan.

Jika dibandingkan kinerja antara S1 2014 dengan S1 2013, kinerja sebenarnya juga tidak begitu memuaskan karena pendapatan hanya naik sebesar  11% dan laba bersih (disesuaikan) hanya naik sebesar 3%. 

Hal khusus yang perlu diperhatikan adalah naiknya nilai ekuitas yang berasal dari kenaikan ekuitas entitas anak (WTON) yang cukup signifikan sehingga menambah BVS perusahaan.
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar