Senin, 25 Agustus 2014

ETWA - Analisis Laporan Keuangan Q2 2014




Analisis Laporan Keuangan PT Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA) Q2 2014

Perusahaan secara tahunan sampai dengan Q2 2014 mencetak pertumbuhan penjualan  sebesar 5%. Di sisi beban pokok, beban naik sebesar 7%  sehingga laba kotor terkikis sebesar 12% saja. Di sisi lain, beban usaha meningkat sebesar 9% sehingga laba usaha turun  sebesar 25%. Kombinasi dari beban keuangan, rugi selisih kurs dan lainnya yang meningkat tajam menyebabkan rugi sebelum pajak. Pada akhirnya perusahaan mengalami rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Perusahaan menderita kerugian selisih kurs yang signifikan pada periode ini dan pada peride sebelumnya.  Jika disesuaikan, maka perusahaan masih menderita rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk berbanding laba pada periode sebelumnya.

Secara kuartalan penjualan mengalami kemunduran  sebesar 10%. Di sisi beban pokok, beban menyusut sebesar 15%  sehingga laba kotor melesat sebesar 78%. Di sisi lain, beban usaha menurun sebesar 22% sehingga perusahaan mendulang laba usaha berbanding rugi usaha pada peeriode sebelumnya. Kombinasi dari beban keuangan, laba-rugi selisih kurs dan lainnya yang meningkat tajam menyebabkan laba sebelum pajak melorot sebesar 35%. Pada akhirnya perusahaan mengalami rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Perusahaan menikmati keuntungan selisih kurs pada periode ini dan pada peride sebelumnya.  Jika disesuaikan, maka perusahaan menderita rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang turun sebesar 87%.

Secara tahunan rasio GPM terkikis menjadi 11,36% dari 13,44%. Secara kuartalan rasio mengembang menjadi 10,48% dari 5,28%.

Saldo aset tetap secara tahunan menurun. Sedangkan aset tanaman perkebunan menghasilkan meningkat tajam sebesar 265%. Pertumbuhan ini diharapkan dapat membantu perbaikan laba perusahaan pada periode-periode yang akan datang.

Hutang finansial perusahaan secara tahunan meningkat sebesar 37%. Beban keuangan membengkak sebesar 136%. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh signifikan terhadap laba bersih perusahaan.

Rasio DER tahunan perusahaan tergolong tinggi di angka 191% berbanding 140% pada periode sebelumnya.
Pengeluaran kas untuk investasi secara tahunan menurun sebesar 63%. Jika dibandingkan dengan jumlah aset tidak lancar pengeluaran tersebut adalah setara dengan 11% berbanding 34% pada periode sebelumnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar