Sabtu, 02 Agustus 2014

ERAA - Analisis Laporan Keuangan Q2 2014




Analisis Laporan Keuangan PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) Q2 2014

Perusahaan secara tahunan sampai dengan Q2 2014 mencetak pertumbuhan penjualan sebesar 8%. Di sisi beban pokok, beban meningkat sebesar 8% juga sehingga laba kotor naik sebesar 7%. Di sisi lain, beban usaha dan beban lain meningkat sebesar 7% sehingga laba usaha menebal sebesar 7% juga.  Beban keuangan yang meningkat tinggi menyebabkan laba sebelum pajak tergelincir sebesar 10%. Pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk terpangkas sebesar 5% karena beban pajak penghasilan yang berkurang sebesar 22%.

Secara kuartalan perusahaan mencetak pertumbuhan penjualan yang baik dengan kenaikan sebesar 17%. Namun beban pokok penjualan naik sebesar 18% sehingga laba kotor meningkat sebesar 9%. Di sisi lain beban usaha meningkat sebesar 53% sehingga laba usaha terperosok sebesar 34%. Pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk terpangkas sebesar 59% karena beban pajak penghasilan yang berkurang sebesar 55%.

Secara tahunan rasio GPM berkurang tipis menjadi 9,03% dari 9,14%. Secara kuartalan rasio GPM turun menjadi 8,67% dari 9,34%.

Saldo aset tetap secara tahunan meningkat sebesar 69%. Peningkatan ini diharapkan dapat menopang pada peningkatan pendapatan jangka panjang.

Persediaan secara tahunan meningkat sebesar 82%. Di sisi lain, kas operasi mencatat pertumbuhan minus yang bertambah. Perusahaan tampaknya belum berhasil meningkatkan penjualan secara cukup untuk dapat memutar persediaannya. Jika dibandingkan antara nilai penjualan dengan nilai persediaan (inventory turnover), secara tahunan mengalami kemunduran yang berarti dengan rasio sebesar 554% dari semula 931%. Secara kuartalan pun masih tercatat adanya kemunduran dengan rasio sebesar 598% dari 610% meskipun ada kenaikan dibandingkan dengan rasio tahunan.

Secara tahunan saldo hutang finansial melambung sebesar 115%. Beban keuangan melesat sebesar 159%. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh besar terhadap laba bersih perusahaan.

Rasio DER perusahaan secara tahunan meningkat menjadi 103% dari 76%.

Pengeluaran kas untuk investasi secara tahunan meningkat sebesar 98%. Jika dibandingkan dengan jumlah aset tidak lancar, pengeluaran tersebut setara dengan 22%.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar