Rabu, 06 Agustus 2014

DOID - Analisis Laporan Keuangan Q2 2014




Analisis Laporan Keuangan PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) Q2 2014

Perusahaan secara tahunan sampai dengan Q2 2014 mencetak pertumbuhan pendapatan minus sebesar 18%. Di sisi beban pokok, beban berkurang sebesar 25% sehingga laba kotor bertambah sebesar 33%. Di sisi lain, beban usaha meningkat sebesar 13% sehingga laba usaha melesat sebesar 52%. Kombinasi dari beban keuangan dan beban lain yang meningkat sebesar 37% menyebabkan rugi sebelum pajak. Perusahaan pada akhirnya menderita rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan kenaikan sebesar 4%. Perusahaan menderita kerugian selisih kurs yang cukup besar pada periode ini dan juga kerugian derivatif. Jika disesuaikan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebenarnya meningkat drastis sebesar 320%.

Secara kuartalan perusahaan mencetak pertumbuhan pendapatan sebesar 6%. Namun beban pokok naik sebesar 8% sehingga laba kotor terkikis sebesar 2%. Di sisi lain beban usaha meningkat sebesar 3% sehingga laba usaha berkurang sebesar 3%. Kombinasi dari beban keuangan dan beban lainnya yang meningkat sebesar 698% menyebabkan perusahaan menderita rugi sebelum pajak penghasilan. Perusahaan menderita kerugian selisih kurs yang cukup besar pada periode ini dan juga kerugian derivatif dibandingkan dengan keuntungan selisih kurs yang besar pada periode sebelumnya. Jika disesuaikan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebenarnya hanya mengempis sebesar 8%.

Secara tahunan rasio GPM mengembang menjadi 20,30% dari 12,50%. Secara kuartalan rasio GPM turun sedikit menjadi 19,24% dari 20,90%.

Saldo aset tetap secara tahunan menyusut sebesar  19%.  Tentunya ini memberi petunjuk kecilnya ekspansi yang dilakukan oleh perusahaan.

Secara tahunan saldo hutang finansial berkurang sebesar 18%. Beban keuangan terpangkas sebesar 15%. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh besar terhadap laba bersih perusahaan.

Pengeluaran kas untuk investasi secara tahunan menurun banyak yaitu sebesar 78%. Jika dibandingkan dengan jumlah aset tidak lancar, angka tersebut hanya setara dengan 1%.

Konsentrasi perusahaan saat ini tampaknya lebih kepada mempertahankan omset yang ada dan meningkatakn efisiensi biaya. Perusahaan tampaknya juga berfokus pada pengurangan jumlah hutang finansialnya.

Perusahaan cukup tangguh dalam menghasilkan arus kas operasi karena jumlahnya yang sangat besar dibandingkan dengan jumlah laba bersih. Perusahaan masih sangat lancar dalam melunasi hutang-hutang finansialnya karena kecukupan kas yang besar.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar