Sabtu, 01 November 2014

CTRS - Analisis Laporan Keuangan Q3 2014



Analisis Laporan Keuangan PT Ciputra Surya Tbk (CTRS) Q3 2014


Tahunan (TTM)

Pendapatan mengalami peningkatan  sebesar 31%. Di sisi beban pokok, beban naik sebesar 19% sehingga laba kotor meningkat sebesar 44%. Di sisi lain, beban usaha dan pendapatan-beban lain bertambah sebesar 19% sehingga laba usaha tumbuh sebesar 59%. Laba sebelum pajak meningkat sebesar 65% dikarenakan kombinasi dari pendapatan-beban keuangan dan bagian laba entitas asosiasi yang secara neto menghasilkan pendapatan yang tercatat meningkat sebesar 151%.

Laba bersih kemudian naik sebesar 72% dikarenakan beban pajak penghasilan yang bertambah sebesar 32%. Pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat sebesar 65% dikarenakan bagian laba untuk kepentingan non-pengendali yang naik signifikan.

Rasio GPM mengembang menjadi 53,88% dari 49,01%.

Saldo persediaan meningkat sebesar 29%.  Tanah untuk pengembangan bertambah sebesar 20%. Aset tetap tumbuh sebesar 1%. Properti investasi naik sebesar 1%. Besarnya saldo-saldo tersebut diharapkan dapat menopang pertumbuhan pendapatan jangka panjang perusahaan.

Saldo uang muka pelanggan masih meningkat sebesar 3%. Jika dibandingkan dengan jumlah pendapatan, saldo tersebut setara dengan 176% berbanding 224% pada periode sebelumnya.

Kas masuk dari pelanggan menurun sebesar 36%.  Jika dibandingkan dengan angka pendapatan, angka tersebut setara dengan 111% berbanding 228%  pada periode sebelumnya.  Biarpun menurun, pencapaian tersebut sebenarnya masih termasuk solid karena masih bisa mengimbangi pendapatan.

Hutang finansial perusahaan menurun sebesar 8%. Perusahaan mencatat pendapatan keuangan secara neto.

Kuartalan (Q3 2014 vs Q2 2014)

Pendapatan bertambah  sebesar 1%. Di sisi beban pokok, beban naik sebesar 10%  sehingga laba kotor turun sebesar 7%. Di sisi lain, beban usaha dan pendapatan-beban lain berkurng sebesar 34% sehingga laba usaha membesar sebesar 8%. Laba sebelum pajak mengembang sebesar 8% dikarenakan kombinasi dari pendapatan-beban keuangan dan bagian laba entitas asosiasi yang secara neto menimbulkan pendapatan dengan pertumbuhan sebesar 6%.

Laba bersih kemudian naik sebesar 12% dikarenakan beban pajak penghasilan yang berkurang sebesar 13%. Pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menguat sebesar 12%.

Rasio GPM menyusut menjadi 48,24% dari 52,65%.

Kas masuk dari pelanggan melorot sebesar 23%.  Jika dibandingkan dengan angka pendapatan, angka tersebut setara dengan 93% berbanding 122%  pada periode sebelumnya. Biarpun menurun, pencapaian tersebut sebenarnya masih termasuk solid karena masih bisa mengimbangi pendapatan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar