Minggu, 02 November 2014

ANTM - Analisis Laporan Keuangan Q3 2014



Analisis Laporan Keuangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) Q3 2014


Tahunan (TTM)

Penjualan merosot sebesar 32%. Di sisi beban pokok, beban berkurang sebesar 27% sehingga laba kotor terpangkas sebesar 55%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha dan beban eksplorasi turun sebesar 12% sehingga menimbulkan rugi usaha berbanding laba usaha pada periode sebelumnya.

Kombinasi dari pendapatan-beban keuangan, bagian laba-rugi entitas asosiasi dan pengendalian bersama serta pendapatan-beban lain yang secara neto menimbulkan beban daripada pendapatan yang periode sebelumnya menyebabkan rugi sebelum pajak berbanding laba sebelum pajak pada periode sebelumnya.

Munculnya manfaat pajak penghasilan berbanding beban pajak penghasilan masih menimbulkan rugi bersih  berbanding laba bersih pada periode sebelumnya.

Jika disesuaikan, muncul rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk berbanding laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada periode sebelumnya.

Rasio GPM menyusut menjadi 10,24% dari 15,65%.

Saldo aset tetap bertambah sebesar 39%. Besarnya aset tetap diharapkan dapat menopang pertumbuhan pendapatan jangka panjang perusahaan.

Hutang finansial meningkat sebesar 27%. Beban keuangan menurun sebesar 91%

Kerugian perusahaan banyak disebabkan oleh kerugian pada entitas asosiasi dan pengendalian bersama yang mana bagian perusahaan mengalami rugi berbanding laba pada periode sebelumnya dengan jumlah kerugian yang signifikan.

Kuartalan (Q3 2014 vs Q2 2014)

Penjualan tumbuh sebesar 8%. Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar 7% sehingga laba kotor membesar sebesar 20%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha dan beban eksplorasi turun sebesar 11% sehingga menimbulkan laba usaha berbanding rugi usaha pada periode sebelumnya.

Kombinasi dari pendapatan-beban keuangan, bagian laba-rugi entitas asosiasi dan pengendalian bersama dan pendapatan-beban lain yang secara neto menimbulkan pendapatan daripada beban yang periode sebelumnya menimbulkan laba sebelum pajak berbanding rugi sebelum pajak pada periode sebelumnya.

Munculnya manfaat pajak penghasilan yang meningkat berbanding periode sebelumnya menghasilkan laba bersih  berbanding rugi bersih pada periode sebelumnya.

Jika disesuaikan, muncul laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk berbanding rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada periode sebelumnya.

Rasio GPM meningkat menjadi 14,24% dari 12,86.

Ada perbaikan yang baik pada kuartal ini, namun masih belum cukup menghasilkan laba bersih yang tinggi. Perbaikan laba banyak berasal dari laba entitas asosiasi dan pengendalian bersama yang pada periode ini menghasilkan laba tinggi untuk perusahaan berbanding rugi besar pada periode sebelumnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar