Analisis Laporan Keuangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM)
Q3 2014
Tahunan (TTM)
Penjualan
merosot sebesar 32%.
Di sisi beban pokok, beban berkurang sebesar 27% sehingga laba kotor terpangkas sebesar 55%. Di sisi lain, kombinasi dari beban
usaha dan beban eksplorasi turun sebesar 12% sehingga menimbulkan rugi usaha berbanding
laba usaha pada periode sebelumnya.
Kombinasi
dari pendapatan-beban keuangan, bagian laba-rugi entitas asosiasi dan
pengendalian bersama serta pendapatan-beban lain yang secara neto menimbulkan
beban daripada pendapatan yang periode sebelumnya menyebabkan rugi sebelum
pajak berbanding laba sebelum pajak pada periode sebelumnya.
Munculnya
manfaat pajak penghasilan berbanding beban pajak penghasilan masih menimbulkan
rugi bersih berbanding laba bersih pada
periode sebelumnya.
Jika
disesuaikan, muncul rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk berbanding laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk pada periode sebelumnya.
Rasio
GPM menyusut menjadi 10,24%
dari 15,65%.
Saldo
aset tetap bertambah
sebesar 39%. Besarnya aset tetap diharapkan dapat menopang pertumbuhan pendapatan
jangka panjang perusahaan.
Hutang
finansial meningkat sebesar 27%. Beban keuangan menurun sebesar 91%
Kerugian
perusahaan banyak disebabkan oleh kerugian pada entitas asosiasi dan
pengendalian bersama yang mana bagian perusahaan mengalami rugi berbanding laba
pada periode sebelumnya dengan jumlah kerugian yang signifikan.
Kuartalan (Q3 2014 vs Q2 2014)
Penjualan
tumbuh sebesar 8%.
Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar 7% sehingga laba kotor membesar sebesar 20%. Di sisi lain, kombinasi dari beban
usaha dan beban eksplorasi turun sebesar 11% sehingga menimbulkan laba usaha berbanding
rugi usaha pada periode sebelumnya.
Kombinasi
dari pendapatan-beban keuangan, bagian laba-rugi entitas asosiasi dan
pengendalian bersama dan pendapatan-beban lain yang secara neto menimbulkan pendapatan
daripada beban yang periode sebelumnya menimbulkan laba sebelum pajak berbanding
rugi sebelum pajak pada periode sebelumnya.
Munculnya
manfaat pajak penghasilan yang meningkat berbanding periode sebelumnya menghasilkan
laba bersih berbanding rugi bersih pada
periode sebelumnya.
Jika
disesuaikan, muncul laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk berbanding rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk pada periode sebelumnya.
Rasio
GPM meningkat menjadi 14,24%
dari 12,86.
Ada
perbaikan yang baik pada kuartal ini, namun masih belum cukup menghasilkan laba
bersih yang tinggi. Perbaikan laba banyak berasal dari laba entitas asosiasi
dan pengendalian bersama yang pada periode ini menghasilkan laba tinggi untuk
perusahaan berbanding rugi besar pada periode sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar