Analisis Laporan Keuangan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG)
Q3 2014
Tahunan (TTM)
Pendapatan
neto melesat sebesar 107%.
Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar 112% sehingga laba kotor melejit sebesar 77%. Di sisi lain, beban usaha bertambah
sebesar 26% sehingga laba usaha melesat sebesar 133%. Kombinasi dari bagian
neto atas laba entitas asosiasi, penghasilan dividen, bunga dan investasi, pendapatan-beban
keuangan dan pendapatan-beban lain yang secara neto menghasilkan pendapatan
berbanding beban pada periode sebelumnya, sehingga laba sebelum pajak berlipat
sebesar 799%.
Pada
akhirnya laba bersih membesar sebesar 1.067% dengan beban pajak penghasilan
yang bertambah sebesar 118%. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk melejit sangat signifikan.
Perusahaan
mengalami kerugian selisih kurs yang besar pada periode ini dan juga pada
periode sebelumnya dengan penurunan sebesar 70%. Jika disesuaikan (tanpa
memperhatikan faktor pajak penghasilan dan juga bagian kepentingan
non-pengendali), laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk akan meningkat sebesar 212%
Rasio
GPM berkurang menjadi 10,80%
dari 12,62%.
Laba
perusahaan sebagian besar disumbangkan dari bagian neto atas laba entitas
asosiasi. Pendapatan ini meningkat sebesar 89%.
Pendapatan
usaha perusahaan sebagian besar disumbangkan oleh segmen kilang minyak yang
tercatat mengalami peningkatan sebesar 116%.
Saldo
aset tetap bertambah
sebesar 1%. Aset keuangan naik sebesar 2%. Investasi pada entitas asosiasi
meningkat sebesar 14%.
Hutang
finansial bertambah sebesar 6%. Beban keuangan naik sebesar 3%. Beban keuangan merupakan
beban yang berpengaruh besar terhadap laba bersih.
Kuartalan (Q3 2014 vs Q2 2014)
Pendapatan
neto naik sebesar 3%.
Di sisi beban pokok, beban tidak banyak berubah sehingga
laba kotor meningkat sebesar
28%. Di sisi lain, beban
usaha bertambah sebesar 9% sehingga laba usaha melesat sebesar 42%. Kombinasi
dari bagian neto atas laba entitas asosiasi, penghasilan dividen, bunga dan
investasi, pendapatan-beban keuangan dan pendapatan-beban lain yang secara neto
menghasilkan pendapatan, tercatat naik sebesar 135%, sehingga laba sebelum
pajak menebal sebesar 88%.
Pada
akhirnya laba bersih membesar sebesar 98% dengan beban pajak penghasilan yang
bertambah sebesar 24%. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk melejit sebesar 127%.
Perusahaan
mengalami kerugian selisih kurs yang besar pada periode ini dan juga pada
periode sebelumnya dengan penurunan sebesar 58%. Jika disesuaikan (tanpa
memperhatikan faktor pajak penghasilan dan juga bagian kepentingan
non-pengendali), laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk akan meningkat sebesar 22%
Rasio
GPM bertambah menjadi 12,27%
dari 9,88%.
Laba
perusahaan sebagian besar disumbangkan dari bagian neto atas laba entitas
asosiasi. Pendapatan ini meningkat sebesar 60%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar