Analisis Laporan Keuangan PT Sinar Mas Agro Resources &
Technology Tbk (SMAR) Q3 2014
Tahunan (TTM)
Penjualan
mengalami peningkatan sebesar 39%. Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar
46% sehingga laba kotor meningkat sebesar 7%. Di sisi lain, beban usaha meningkat
sebesar 17% sehingga
laba usaha terkikis sebesar 3%. Laba sebelum pajak turun sebesar 10%
dikarenakan kombinasi dari pendapatan-beban keuangan, laba-rugi selisih kurs
dan pendapatan-beban lain yang secara
neto menimbulkan beban tercatat bertambah sebesar 29%.
Laba
bersih kemudian menyusut sebesar 14% dengan
beban pajak penghasilan yang meningkat sebesar 4%. Laba bersih yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga turun sebesar 14%.
Perusahaan
mengalami kerugian selisih kurs pada periode ini dan juga pada periode
sebelumnya yang tercatat mengalami peningkatan sebesar 4%. Jika kerugian-kerugian
tersebut dikeluarkan dari perhitungan laba bersih, maka laba bersih disesuaikan
yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan terpangkas sebesar 12%.
Rasio
GPM menyusut menjadi
14,82% dari 19,25%.
Saldo
tanaman perkebunan menghasilkan menyusut sebesar 2%. Tanaman belum menghasilkan
turun sebesar 16%. Saldo aset tetap meningkat sebesar 21%.
Hutang
finansial berkurang sebesar 8%. Beban keuangan meningkat sebesar 56%. Beban
keuangan merupakan beban yang berpengaruh besar terhadap laba bersih.
Kuartalan (Q3 2014 vs Q2 2014)
Penjualan
mengalami penurunan sebesar 10%. Di sisi beban pokok, beban berkurang sebesar 11%
sehingga laba kotor terkikis sebesar 2%. Di sisi lain, beban usaha menyusut
sebesar 14% sehingga
laba usaha meningkat sebesar 23%. Laba sebelum pajak melesat sebesar 267%
dikarenakan kombinasi dari pendapatan-beban keuangan, laba-rugi selisih kurs
dan pendapatan-beban lain yang secara
neto menimbulkan beban tercatat berkurang sebesar 57%.
Laba
bersih kemudian melejit sebesar 231% dengan
beban pajak penghasilan yang meningkat sebesar 425%. Laba bersih yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga naik sebesar 231%.
Perusahaan
mengalami kerugian selisih kurs pada periode ini dan juga pada periode
sebelumnya yang tercatat mengalami penurunan sebesar 71%. Jika kerugian-kerugian
tersebut dikeluarkan dari perhitungan laba bersih, maka laba bersih disesuaikan
yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan meningkat sebesar 4%.
Rasio
GPM meningkat menjadi
13,92% dari 12,82%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar