Analisis Laporan Keuangan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) Q3 2014
Tahunan (TTM)
Penjualan
meningkat sebesar 14%.
Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar 24% sehingga laba kotor terpangkas sebesar 35%. Di sisi lain, kombinasi dari beban
usaha dan pendapatan-beban operasi lain bertambah sebesar 22% sehingga laba
usaha turun sebesar 75%. Beban keuangan meningkat sebesar 23% sehingga laba sebelum
pajak terperosok sebesar 94%.
Pada
akhirnya laba bersih turun sebesar 94% dengan beban pajak penghasilan yang berkurang
sebesar 94%. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
menyusut sebesar 94%.
Perusahaan
mengalami kerugian selisih kurs pada periode ini dan juga pada periode
sebelumnya. Jika disesuaikan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk akan menyusut sebesar 81%.
Rasio
GPM menyusut menjadi 10,14%
dari 17,83%. Tentunya
ini adalah penurunan yang buruk.
Saldo
aset tetap bertambah
sebesar 41%. Besarnya aset tetap diharapkan dapat menopang pertumbuhan pendapatan
jangka panjang perusahaan.
Hutang
finansial meningkat sebesar 93%. Beban keuangan merupakan beban yang
berpengaruh besar terhadap laba bersih.
Kuartalan (Q3 2014 vs Q2 2014)
Penjualan
menurun sebesar 10%.
Di sisi beban pokok, beban tidak banyak berubah sehingga
laba kotor terpangkas sebesar
75%. Di sisi lain,
kombinasi dari beban usaha dan pendapatan-beban operasi lain berkurang sebesar 3%
sehingga menimbulkan rugi usaha berbanding laba usaha pada periode sebelumnya. Beban
keuangan meningkat sebesar 13% sehingga menimbulkan rugi sebelum pajak berbanding
laba sebelum pajak.
Pada
akhirnya perusahaan mengalami rugi bersih berbanding laba bersih.
Rasio
GPM menyusut kencang menjadi 3,72%
dari 13,57%. Pencapaian
yang sangat buruk.
Buruknya
kinerja kuartal ini banyak dipengaruhi oleh kerugian pada segmen ayam umur
sehari (DOC) dan begitu juga dengan hasil segmen pakan yang mengalami
kemerosotan tajam.
Penjualan
pakan pada kuartal ini merosot sebesar 6% dengan hasil segmen yang merosot
sebesar 81% dengan hanya menghasilkan laba segmen sebesar Rp 13 miliar berbanding Rp
68 miliar pada periode sebelumnya. Pada segmen ini terjadi kemerosotan margin
dari semula 6,29% menjadi hanya 1,28%.
Pada
segmen DOC, penjualan merosot sebesar 33% dengan hasil segmen yang negatif
sebesar Rp 66 miliar berbanding laba Rp 2 miliar pada periode sebelumnya.
Segmen
peternakan ayam biarpun memberikan hasil laba yang positif namun jumlahnya
tidak berarti. Sedangkan segmen pengolahan makanan masih mencatatkan hasil minus.
Berikut
ini adalah tabel perbandingan segmen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar