Rabu, 05 November 2014

MAIN - Analisis Laporan Keuangan Q3 2014



Analisis Laporan Keuangan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) Q3 2014


Tahunan (TTM)

Penjualan meningkat sebesar 14%. Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar 24% sehingga laba kotor terpangkas sebesar 35%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha dan pendapatan-beban operasi lain bertambah sebesar 22% sehingga laba usaha turun sebesar 75%. Beban keuangan meningkat sebesar 23% sehingga laba sebelum pajak terperosok sebesar 94%.

Pada akhirnya laba bersih turun sebesar 94% dengan beban pajak penghasilan yang berkurang sebesar 94%. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menyusut sebesar 94%.

Perusahaan mengalami kerugian selisih kurs pada periode ini dan juga pada periode sebelumnya. Jika disesuaikan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan menyusut sebesar 81%.

Rasio GPM menyusut menjadi 10,14% dari 17,83%. Tentunya ini adalah penurunan yang buruk.

Saldo aset tetap bertambah sebesar 41%. Besarnya aset tetap diharapkan dapat menopang pertumbuhan pendapatan jangka panjang perusahaan.

Hutang finansial meningkat sebesar 93%. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh besar terhadap laba bersih.

Kuartalan (Q3 2014 vs Q2 2014)

Penjualan menurun sebesar 10%. Di sisi beban pokok, beban tidak banyak berubah sehingga laba kotor terpangkas sebesar 75%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha dan pendapatan-beban operasi lain berkurang sebesar 3% sehingga menimbulkan rugi usaha berbanding laba usaha pada periode sebelumnya. Beban keuangan meningkat sebesar 13% sehingga menimbulkan rugi sebelum pajak berbanding laba sebelum pajak.

Pada akhirnya perusahaan mengalami rugi bersih berbanding laba bersih.

Rasio GPM menyusut kencang menjadi 3,72% dari 13,57%. Pencapaian yang sangat buruk.

Buruknya kinerja kuartal ini banyak dipengaruhi oleh kerugian pada segmen ayam umur sehari (DOC) dan begitu juga dengan hasil segmen pakan yang mengalami kemerosotan tajam.

Penjualan pakan pada kuartal ini merosot sebesar 6% dengan hasil segmen yang merosot sebesar 81% dengan hanya menghasilkan laba segmen sebesar Rp 13 miliar berbanding Rp 68 miliar pada periode sebelumnya. Pada segmen ini terjadi kemerosotan margin dari semula 6,29% menjadi hanya 1,28%.

Pada segmen DOC, penjualan merosot sebesar 33% dengan hasil segmen yang negatif sebesar Rp 66 miliar berbanding laba Rp 2 miliar pada periode sebelumnya.

Segmen peternakan ayam biarpun memberikan hasil laba yang positif namun jumlahnya tidak berarti. Sedangkan segmen pengolahan makanan masih mencatatkan hasil minus.

Berikut ini adalah tabel perbandingan segmen.
 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar