Minggu, 02 November 2014

BSDE - Analisis Laporan Keuangan Q3 2014



Analisis Laporan Keuangan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) Q3 2014

Tahunan (TTM)

Pendapatan mengalami peningkatan  sebesar 2%. Di sisi beban pokok, beban turun sebesar 4% sehingga laba kotor meningkat sebesar 5%. Di sisi lain, beban usaha bertambah sebesar 32% sehingga laba usaha terkikis sebesar 7%. Laba sebelum pajak meningkat sebesar 35% dikarenakan kombinasi dari pendapatan-beban keuangan, laba rugi selisih kurs dan pendapatan-beban lain yang secara neto menghasilkan pendapatan yang tercatat menurun sebesar 85% serta naik dengan signifikannya ekuitas pada laba bersih dari investasi pada saham.

Laba bersih kemudian naik sebesar 41% dikarenakan beban pajak penghasilan yang berkurang sebesar 13%. Pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat sebesar 48% dikarenakan bagian laba untuk kepentingan non-pengendali yang turun sebesar 35%.

Perusahaan menikmati keuntungan selisih kurs pada periode ini dan pada periodes sebelumnya. Jika laba bersih disesuaikan dengan mengeluarkan keuntungan-keuntungan tersebut beserta dengan ekuitas pada laba bersih dari investasi pada saham, maka laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan turun sebesar 9%.

Rasio GPM mengembang menjadi 73,40% dari 71,59%.

Saldo persediaan meningkat sebesar 39%.  Tanah untuk pengembangan berkurang sebesar 8%. Aset tetap tumbuh sebesar 27%. Properti investasi naik sebesar 98%. Besarnya saldo-saldo tersebut diharapkan dapat menopang pertumbuhan pendapatan jangka panjang perusahaan.

Saldo uang muka pelanggan menyusut sebesar 7%.

Kas masuk dari pelanggan menurun sebesar 23%.  Jika dibandingkan dengan angka pendapatan, angka tersebut setara dengan 105% berbanding 139%  pada periode sebelumnya.  Biarpun menurun, pencapaian tersebut sebenarnya masih termasuk solid karena masih bisa mengimbangi pendapatan.

Hutang finansial perusahaan meningkat sebesar 39%. Perusahaan mulai mencatat beban keuangan berbanding pendapatan keuangan secara neto pada periode sebelumnya.

Kuartalan (Q3 2014 vs Q2 2014)

Pendapatan mengalami peningkatan  sebesar 27%. Di sisi beban pokok, beban naik sebesar 16% sehingga laba kotor meningkat sebesar 30%. Di sisi lain, beban usaha bertambah sebesar 17% sehingga laba usaha membesar sebesar 39%. Laba sebelum pajak menyusut sebesar 65% dikarenakan kombinasi dari pendapatan-beban keuangan, laba rugi selisih kurs dan pendapatan-beban lain yang secara neto menghasilkan beban berbanding pendapatan pada periode sebelumnya serta turunnya ekuitas pada laba bersih dari investasi pada saham sebesar 98%.

Laba bersih kemudian melorot sebesar 68% dikarenakan beban pajak penghasilan yang bertambah sebesar 15%. Pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk terpangkas sebesar 69% dikarenakan bagian laba untuk kepentingan non-pengendali yang turun sebesar 24%.

Perusahaan menikmati keuntungan selisih kurs pada periode ini dan pada periode sebelumnya. Jika laba bersih disesuaikan dengan mengeluarkan keuntungan-keuntungan tersebut beserta dengan ekuitas pada laba bersih dari investasi pada saham, maka laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan naik sebesar 16%.

Rasio GPM mengembang menjadi 78,60% dari 76,54%.

Kas masuk dari pelanggan menurun sebesar 80%.  Jika dibandingkan dengan angka pendapatan, angka tersebut setara dengan 80% berbanding 175%  pada periode sebelumnya. Perusahaan tampaknya masih perlu bekerja lebih keras untuk memasarkan produk-produknya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar