Analisis Laporan Keuangan PT Multipolar Tbk (MLPL) Q3 2014
Tahunan (TTM)
Penjualan
bersih meningkat sebesar 18%.
Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar 18% juga sehingga laba kotor tumbuh sebesar 16%. Di sisi lain, kombinasi dari beban
usaha dan pendapatan-beban lain bertambah sebesar 313% sehingga laba usaha merosot
sebesar 86%. Di sisi lain,
kombinasi dari beban keuangan dan bagian atas laba-rugi bersih entitas asosiasi
yang secara neto menghasilkan pendapatan berbanding beban pada periode
sebelumnya menyebabkan laba sebelum pajak melorot sebesar 83%.
Pada
akhirnya laba bersih tercukur sebesar 91% dengan beban pajak penghasilan yang
bertambah sebesar 25%. Terjadi rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk berbanding laba bersih yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk pada peridoe sebelumnya. Bagian laba untuk kepentingan
non-pengendali hanya menipis sebesar 2%.
Perusahaan
mendulang keuntungan lain-lain pada periode ini dan juga pada periode sebelumnya.
Jika disesuaikan (tanpa memperhatikan pengaruh pajak penghasilan dan
kepentingan non-pengendali), maka timbul rugi bersih yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk yang menurun sebesar 72%.
Rasio
GPM menurun menjadi 17,86%
dari 18,22%.
Penjualan
perusahaan sebagaian besar disumbang oleh segmen eceran dan distribusi yang tercatat
menguat sebesar 4%.
Saldo
investasi pada entitas asosiasi dan saldo aset tetap bertambah masing-masing
sebesar 22% dan 11%. Penambahan tersebut diharapkan dapat menopang pertumbuhan pendapatan
jangka panjang perusahaan.
Hutang
finansial bertambah sebesar 15%. Beban keuangan melesat sebesar 54%. Beban
keuangan merupakan beban yang berpengaruh besar terhadap laba bersih.
Kuartalan (Q3 2014 vs Q2 2014)
Penjualan
bersih meningkat sebesar 13%.
Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar 13% juga sehingga laba kotor tumbuh sebesar 14%. Di sisi lain, kombinasi dari beban
usaha dan pendapatan-beban lain bertambah sebesar 55% sehingga laba usaha merosot
sebesar 82%. Di sisi lain,
kombinasi dari beban keuangan dan bagian atas laba-rugi bersih entitas asosiasi
yang secara neto menghasilkan pendapatan berbanding beban pada periode
sebelumnya menyebabkan laba sebelum pajak melorot sebesar 21%.
Pada
akhirnya laba bersih tercukur sebesar 32% dengan beban pajak penghasilan yang
bertambah sebesar 3%. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk menyusut sebesar 80%. Bagian laba untuk kepentingan non-pengendali
meningkat sebesar 4%.
Perusahaan mencatat
kerugian lain-lain pada periode ini dan meraih keuntungan lain-lain pada
periode sebelumnya. Jika disesuaikan (tanpa memperhatikan pengaruh pajak
penghasilan dan kepentingan non-pengendali), maka laba bersih yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan menurun sebesar 18%.
Rasio
GPM meningkat tipis menjadi 18,29%
dari 18,23%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar