Sabtu, 01 November 2014

LPKR - Analisis Laporan Keuangan Q3 2014



Analisis Laporan Keuangan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) Q3 2014


Tahunan (TTM)

Pendapatan usaha mengalami peningkatan  sebesar 12%. Di sisi beban pokok, beban naik sebesar 10%  sehingga laba kotor meningkat sebesar 15%. Di sisi lain, beban usaha dan pendapatan-beban lain bertambah sebesar 1% sehingga laba usaha tumbuh sebesar 25%. Laba sebelum pajak meningkat sebesar 19% dikarenakan kombinasi dari pendapatan-beban keuangan dan bagian laba entitas asosiasi yang secara neto menimbulkan beban daripada pendapatan pada periode sebelumnya.

Laba bersih kemudian naik sebesar 19% dikarenakan beban pajak penghasilan yang bertambah sebesar 20%. Pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat sebesar 11%.

Rasio GPM mengembang menjadi 46,07% dari 45,05%.

Saldo persediaan meningkat sebesar 27%.  Tanah untuk pengembangan berkurang sebesar 27%. Aset tetap tumbuh sebesar 20%. Besarnya saldo-saldo tersebut diharapkan dapat menopang pertumbuhan pendapatan jangka panjang perusahaan.

Saldo uang muka pelanggan menyusut sebesar 7%.

Kas masuk dari pelanggan menurun sebesar 15%.  Jika dibandingkan dengan angka pendapatan, angka tersebut setara dengan 94% berbanding 125%  pada periode sebelumnya.  Biarpun menurun, pencapaian tersebut sebenarnya masih termasuk baik.

Hutang finansial perusahaan meningkat sebesar 29%. Beban keuangan meningkat signifikan. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh tidak terlalu besar terhadap laba bersih.

Kuartalan (Q3 2014 vs Q2 2014)

Pendapatan berkurang  sebesar 4%. Di sisi beban pokok, beban turun sebesar 7%  sehingga laba kotor tidak banyak berubah. Di sisi lain, beban usaha dan pendapatan-beban lain berkurng sebesar 15% sehingga laba usaha tumbuh sebesar 10%. Laba sebelum pajak meningkat sebesar 9% dikarenakan kombinasi dari pendapatan-beban keuangan dan bagian laba entitas asosiasi yang secara neto menimbulkan beban dengan pertambahan sebesar 35%.

Laba bersih kemudian naik sebesar 20% dikarenakan beban pajak penghasilan yang berkurang sebesar 36%. Pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat sebesar 14% dikarenakan bagian laba untuk kepentingan non-pengendali yang bertambah banyak sebesar 36%.

Rasio GPM mengembang menjadi 46,99% dari 45,28%.

Kas masuk dari pelanggan menurun sebesar 1%.  Jika dibandingkan dengan angka pendapatan, angka tersebut setara dengan 97% berbanding 94%  pada periode sebelumnya.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar