Analisis Laporan Keuangan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) Q3 2014
Tahunan (TTM)
Pendapatan
usaha mengalami peningkatan sebesar 12%. Di sisi
beban pokok, beban naik
sebesar 10% sehingga laba kotor meningkat sebesar 15%. Di sisi lain, beban usaha dan pendapatan-beban lain bertambah sebesar 1%
sehingga laba usaha
tumbuh sebesar 25%. Laba sebelum
pajak meningkat sebesar 19% dikarenakan kombinasi dari pendapatan-beban
keuangan dan bagian laba entitas asosiasi yang secara neto menimbulkan beban
daripada pendapatan pada periode sebelumnya.
Laba
bersih kemudian naik sebesar 19% dikarenakan beban pajak penghasilan yang bertambah
sebesar 20%. Pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat sebesar
11%.
Rasio
GPM mengembang menjadi 46,07% dari 45,05%.
Saldo
persediaan meningkat sebesar 27%. Tanah
untuk pengembangan berkurang sebesar 27%. Aset tetap tumbuh sebesar 20%.
Besarnya saldo-saldo tersebut diharapkan dapat menopang pertumbuhan pendapatan
jangka panjang perusahaan.
Saldo
uang muka pelanggan menyusut sebesar 7%.
Kas
masuk dari pelanggan menurun sebesar 15%.
Jika dibandingkan dengan angka pendapatan, angka tersebut setara dengan
94% berbanding 125% pada periode
sebelumnya. Biarpun menurun, pencapaian
tersebut sebenarnya masih termasuk baik.
Hutang
finansial perusahaan meningkat sebesar 29%. Beban keuangan meningkat signifikan.
Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh tidak terlalu besar terhadap
laba bersih.
Kuartalan (Q3 2014 vs Q2 2014)
Pendapatan
berkurang sebesar 4%. Di sisi beban pokok, beban turun sebesar 7% sehingga laba kotor tidak banyak berubah.
Di sisi lain, beban
usaha dan pendapatan-beban
lain berkurng sebesar 15% sehingga laba usaha tumbuh sebesar 10%. Laba sebelum pajak meningkat sebesar 9% dikarenakan
kombinasi dari pendapatan-beban keuangan dan bagian laba entitas asosiasi yang
secara neto menimbulkan beban dengan pertambahan sebesar 35%.
Laba
bersih kemudian naik sebesar 20% dikarenakan beban pajak penghasilan yang berkurang
sebesar 36%. Pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat sebesar
14% dikarenakan bagian laba untuk kepentingan non-pengendali yang bertambah
banyak sebesar 36%.
Rasio
GPM mengembang menjadi 46,99% dari 45,28%.
Kas
masuk dari pelanggan menurun sebesar 1%.
Jika dibandingkan dengan angka pendapatan, angka tersebut setara dengan
97% berbanding 94% pada periode
sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar