Jumat, 14 November 2014

GZCO - Analisis Laporan Keuangan Q3 2014



Analisis Laporan Keuangan PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) Q3 2014


Tahunan (TTM)

Penjualan mengalami peningkatan sebesar 41%. Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar 34% sehingga laba kotor meningkat sebesar 61%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha, beban keuangan, pendapatan-beban operasional lain meningkat sebesar 221%  sehingga menimbulkan rugi sebelum pajak berbanding laba sebelum pajak pada periode sebelumnya.

Perusahaan akhirnya mengalami rugi besih berbanding laba bersih pada periode sebelumnya.

Perusahaan mengalami kerugian selisih kurs pada periode ini dan juga pada periode sebelumnya. Perusahaan juga mencatat kerugian dari penurunan nilai atas beban tangguhan hak atas tanah. Jika kerugian-kerugian tersebut dikeluarkan dari perhitungan laba bersih (tanpa memperhatikan pajak penghasilan dan bagian kepentingan non-pengendali), maka timbul rugi bersih disesuaikan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas berbanding laba bersih pada periode sebelumnya.

Rasio GPM meningkat menjadi 28,54% dari 24,98%.

Pendapatan perusahaan banyak disumbang dari bagian laba entias asosiasi. Pendapatan ini meningkat sebesar 14%. Beban lain-lain berupa penurunan nilai atas beban tangguhan hak atas tanah yang sangat besar terjadi pada periode ini dan periode sebelumnya nampaknya tidak akan terjadi lagi pada periode selanjutnya karena saldo beban tangguhan tersebut telah nihil sejak 31 Desember 2013.

Saldo tanaman perkebunan menghasilkan meningkat sebesar 25%. Tanaman belum menghasilkan turun sebesar 45%. Saldo aset tetap meningkat sebesar 2%. Saldo investasi pada entitas asosiasi bertambah sebesar 13%.

Perusahaan pada periode ini me-reklasifikasi tanaman belum menghasilkan ke tanaman menghasilkan sehingga luas tanaman menghasilkan bertambah sebesar 27% sedangkan tanaman belum menghasilkan luasnya berkurang sebesar 26%. Penambahan luas tanaman menghasilkan banyak menyumbang pada kenaikan produksi.

Hutang finansial menyusut sebesar 6%. Sayangnya, beban keuangan malah melejit sebesar 84%. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh sangat besar terhadap laba bersih.


Kuartalan (Q3 2014 vs Q2 2014)

Penjualan mengalami peningkatan sebesar 9%. Di sisi beban pokok, beban berkurang sebesar 3% sehingga laba kotor meningkat sebesar 32%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha, beban keuangan, pendapatan-beban operasional lain menyusut sebesar 6%  sehingga laba sebelum pajak melesat sebesar 116%.

Laba bersih kemudian melejit sebesar 98%  dengan beban pajak penghasilan yang meningkat sebesar 213%. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk kemudian naik sebesar 93%.

Perusahaan mengalami kerugian selisih kurs pada periode ini dan juga pada periode sebelumnya. Jika kerugian-kerugian tersebut dikeluarkan dari perhitungan laba bersih (tanpa memperhatikan pajak penghasilan dan bagian kepentingan non-pengendali), maka laba bersih disesuaikan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan meningkat sebesar 66%.

Rasio GPM meningkat menjadi 40,33% dari 33,16%.

Pendapatan perusahaan banyak disumbang dari bagian laba entias asosiasi. Pendapatan ini tidak banyak mengalami perubahan.

Kita melihat ada perbaikan yang kuat pada kinerja perusahaan di lini atas. Sayangnya beban bunga masih sangat tinggi sehingga laba bersih yang dihasilkan masih cukup rendah. Tingkat ROE disetahunkan (disesuaikan) hanya mencapai level 6%.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar