Analisis Laporan Keuangan PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) Q3 2014
Tahunan (TTM)
Penjualan
mengalami peningkatan sebesar 41%. Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar
34% sehingga laba kotor meningkat sebesar 61%. Di sisi lain, kombinasi dari beban
usaha, beban keuangan, pendapatan-beban operasional lain meningkat
sebesar 221% sehingga
menimbulkan rugi sebelum pajak berbanding laba sebelum pajak
pada periode sebelumnya.
Perusahaan
akhirnya mengalami rugi besih berbanding laba bersih pada periode sebelumnya.
Perusahaan
mengalami kerugian selisih kurs pada periode ini dan juga pada periode
sebelumnya. Perusahaan juga mencatat kerugian dari penurunan nilai atas beban
tangguhan hak atas tanah. Jika kerugian-kerugian tersebut dikeluarkan dari
perhitungan laba bersih (tanpa memperhatikan pajak penghasilan dan bagian
kepentingan non-pengendali), maka timbul rugi bersih disesuaikan yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas berbanding laba bersih pada periode
sebelumnya.
Rasio
GPM meningkat menjadi
28,54% dari 24,98%.
Pendapatan
perusahaan banyak disumbang dari bagian laba entias asosiasi. Pendapatan ini
meningkat sebesar 14%. Beban lain-lain berupa penurunan nilai atas beban
tangguhan hak atas tanah yang sangat besar terjadi pada periode ini dan periode
sebelumnya nampaknya tidak akan terjadi lagi pada periode selanjutnya karena
saldo beban tangguhan tersebut telah nihil sejak 31 Desember 2013.
Saldo
tanaman perkebunan menghasilkan meningkat sebesar 25%. Tanaman belum
menghasilkan turun sebesar 45%. Saldo aset tetap meningkat sebesar 2%. Saldo
investasi pada entitas asosiasi bertambah sebesar 13%.
Perusahaan
pada periode ini me-reklasifikasi tanaman belum menghasilkan ke tanaman
menghasilkan sehingga luas tanaman menghasilkan bertambah sebesar 27% sedangkan
tanaman belum menghasilkan luasnya berkurang sebesar 26%. Penambahan luas
tanaman menghasilkan banyak menyumbang pada kenaikan produksi.
Hutang
finansial menyusut sebesar 6%. Sayangnya, beban keuangan malah melejit sebesar
84%. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh sangat besar terhadap laba
bersih.
Kuartalan (Q3 2014 vs Q2 2014)
Penjualan
mengalami peningkatan sebesar 9%. Di sisi beban pokok, beban berkurang sebesar 3%
sehingga laba kotor meningkat sebesar 32%. Di sisi lain, kombinasi dari beban
usaha, beban keuangan, pendapatan-beban operasional lain menyusut
sebesar 6% sehingga laba sebelum pajak melesat sebesar 116%.
Laba
bersih kemudian melejit sebesar 98%
dengan beban pajak penghasilan yang meningkat sebesar 213%. Laba bersih
yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk kemudian naik sebesar 93%.
Perusahaan
mengalami kerugian selisih kurs pada periode ini dan juga pada periode
sebelumnya. Jika kerugian-kerugian tersebut dikeluarkan dari perhitungan laba
bersih (tanpa memperhatikan pajak penghasilan dan bagian kepentingan
non-pengendali), maka laba bersih disesuaikan yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk akan meningkat sebesar 66%.
Rasio
GPM meningkat menjadi
40,33% dari 33,16%.
Pendapatan
perusahaan banyak disumbang dari bagian laba entias asosiasi. Pendapatan ini tidak
banyak mengalami perubahan.
Kita
melihat ada perbaikan yang kuat pada kinerja perusahaan di lini atas. Sayangnya
beban bunga masih sangat tinggi sehingga laba bersih yang dihasilkan masih
cukup rendah. Tingkat ROE disetahunkan (disesuaikan) hanya mencapai level 6%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar