Selasa, 18 November 2014

CTRP - Analisis Laporan Keuangan Q3 2014



Analisis Laporan Keuangan PT Ciputra Property Tbk (CTRP) Q3 2014

Tahunan (TTM)

Pendapatan mengalami penurunan  sebesar 3%. Di sisi beban pokok, beban turun sebesar 6% sehingga laba kotor terkikis sebesar 1%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha, laba rugi selisih kurs dan pendapatan-beban lain bertambah sebesar 14% sehingga laba usaha turun sebesar 6%. Laba sebelum pajak menyusut sebesar 30% dikarenakan kombinasi dari pendapatan-beban keuangan dan bagian laba bersih entitas asosiasi yang secara neto menimbulkan beban berbanding pendapatan pada periode sebelumnya.

Laba bersih kemudian menyusut sebesar 39% dengan beban pajak penghasilan yang bertambah sebesar 23%. Pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk terpangkas juga sebesar 39%.

Jika disesuaikan, laba bersih akan menyusut sebesar 37%.

Rasio GPM meningkat menjadi 56,16% dari 55,00%.

Pendapatan perusahaan disumbangkan sebagian besar dari segmen lainnya berupa penjualan perkantoran, kondominium dan residensial serta sewa perkantoran yang tercatat merosot sebesar 18%. Kemerosotan segmen tersebut banyak ditutup oleh segmen pusat niaga yang mencatat peningkatan sebesar 47%. Hasil segmen lainnya dengan sumbangan paling besar merosot sebesar 22% sedangkan segmen pusat niaga meningkat sebesar 52% sehingga hasil segmen secara keseluruhan hanya turun tipis sebesar 1%.

Saldo persediaan meningkat sebesar 7%. Properti investasi tumbuh sebesar 28%. Tanah yang belum dikembangkan bertambah sebesar 108%.  Aset tetap membesar sebesar 45%.

Saldo uang muka pelanggan meningkat sebesar 5%.

Kas masuk dari pelanggan merosot sebesar 45%.  Jika dibandingkan dengan angka pendapatan, angka tersebut setara dengan 67% berbanding 118%  pada periode sebelumnya.

Hutang finansial meningkat sebesar 58%. Beban keuangan muncul cukup besar berbanding pendapatan keuangan pada periode sebelumnya. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh besar terhadap laba bersih.

Kuartalan (Q3 2014 vs Q2 2014)

Pendapatan mengalami penurunan  sebesar 7%. Di sisi beban pokok, beban turun sebesar 22% sehingga laba kotor meningkat sebesar 8%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha, laba rugi selisih kurs dan pendapatan-beban lain bertambah sebesar 16% sehingga laba usaha tumbuh sebesar 6%. Laba sebelum pajak mengembang sebesar 2% dikarenakan kombinasi dari pendapatan-beban keuangan dan bagian laba bersih entitas asosiasi yang secara neto menimbulkan beban naik sebesar 18%.  

Laba bersih kemudian bertambah sebesar 4% dengan beban pajak penghasilan yang berkurang sebesar 7%. Pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menebal sebesar 5%.

Jika disesuaikan, laba bersih akan meningkat sebesar 16%.

Rasio GPM meningkat menjadi 57,73% dari 49,68%.

Pendapatan perusahaan disumbangkan sebagian besar dari segmen lainnya berupa penjualan perkantoran, kondominium dan residensial serta sewa perkantoran yang tercatat merosot sebesar 13%. Kemerosotan segmen tersebut banyak ditutup oleh segmen pusat niaga yang mencatat peningkatan sebesar 11%. Hasil segmen lainnya dengan sumbangan paling besar meningkat sebesar 9% sedangkan segmen pusat niaga meningkat sebesar 15%.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar