Minggu, 02 November 2014

TINS - Analisis Laporan Keuangan Q3 2014



Analisis Laporan Keuangan PT Timah (Persero) Tbk (TINS) Q3 2014



Tahunan (TTM)

Pendapatan usaha meningkat sebesar 21%. Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar 2% sehingga laba kotor tumbuh sebesar 109%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha, beban keuangan dan pendapatan-beban lain bertambah sebesar 49% sehingga laba sebelum pajak melesat sebesar 208%.

Pada akhirnya laba bersih melejit sebesar 246% dikarenakan beban pajak penghasilan yang bertambah sebesar 150%. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat juga sebesar 246%.

Jika disesuaikan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan tumbuh sebesar 253%

Rasio GPM meningkat menjadi 29,39% dari 16,96%.

Saldo aset tetap bertambah sebesar 14%. Besarnya aset tetap diharapkan dapat menopang pertumbuhan pendapatan jangka panjang perusahaan.

Hutang finansial bertambah signifikan sebesar 144%. Beban keuangan berlipat sebesar 542%. Beban keuangan berpengaruh tidak terlalu besar terhadap laba bersih.

Kinerja yang membaik secara tahunan terdukung juga dari naiknya produksi yang tercatat meningkat sebesar 17%. Volume penjualan sendiri meningkat sebesar 2%.

Dari sisi harga jual, selama 9M 2014 harga mencapai US$ 22.668/MT berbanding US$ 22.455/MT atau hanya meningkat tipis sebesar 1%.

Kuartalan (Q3 2014 vs Q2 2014)

Pendapatan usaha meningkat sebesar 6%. Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar 2% sehingga laba kotor tumbuh sebesar 25%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha, beban keuangan dan pendapatan-beban lain berkurang sebesar 3% sehingga laba sebelum pajak melesat sebesar 62%.

Pada akhirnya laba bersih meningkat sebesar 16% dikarenakan beban pajak penghasilan yang bertambah sebesar 228% (rasio pajak penghasilan meningkat menjadi 44% dari 22%). Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat juga sebesar 16%.

Jika disesuaikan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan merosot sebesar 18%

Rasio GPM meningkat menjadi 25,27% dari 21,59%. Biarpun membaik, namun rasio ini masih lebih rendah daripada rasio tahunan.

Kinerja yang membaik secara kuartalan banyak terdukung dari naiknya produksi yang tercatat meningkat sebesar 38%.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar