Analisis Laporan Keuangan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
Q3 2014
Tahunan (TTM)
Penjualan
meningkat sebesar 20%.
Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar 20% sehingga laba kotor tumbuh sebesar 19%. Di sisi lain, kombinasi dari beban
usaha dan pendapatan-beban lain bertambah sebesar 36% sehingga laba usaha tidak
banyak berubah. Di sisi lain,
kombinasi dari pendapatan-beban keuangan dan bagian laba-rugi neto entitas
asosiasi yang menghasilkan pendapatan secara neto berkurang sebesar 10%
sehingga laba sebelum pajak mengecil
sebesar 1%.
Pada
akhirnya laba bersih turun sebesar 4% dikarenakan beban pajak penghasilan yang
bertambah sebesar 8%. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk meningkat sebesar 3% dikarenakan munculnya bagian rugi untuk
kepentingan non-pengendali berbanding bagian laba untuk kepentingan
non-pengendali..
Perusahaan
mendulang keuntungan selisih kurs pada periode ini dan juga pada periode sebelumnya.
Jika disesuaikan, maka laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk akan meningkat sebesar 3%.
Rasio
GPM menyusut menjadi 26,14%
dari 26,31%.
Saldo
aset tetap bertambah
sebesar 16%. Besarnya aset tetap diharapkan dapat menopang pertumbuhan pendapatan
jangka panjang perusahaan.
Hutang
finansial bertambah sebesar 56%. Perusahaan masih mencatat pendapatan keuangan
secara neto.
Kuartalan (Q3 2014 vs Q2 2014)
Penjualan
menurun sebesar 11%.
Di sisi beban pokok, beban berkurang sebesar 15% sehingga laba kotor terkikis sebesar 1%. Di sisi lain, kombinasi dari beban
usaha dan pendapatan-beban lain berkurang sebesar 4% sehingga laba usaha naik
sebesar 3%. Di sisi lain,
kombinasi dari pendapatan-beban keuangan dan bagian laba-rugi neto entitas
asosiasi yang menghasilkan pendapatan secara neto bertambah sebesar 924%
sehingga laba sebelum pajak membesar
sebesar 17%.
Pada
akhirnya laba bersih naik sebesar 20% dikarenakan beban pajak penghasilan yang
bertambah sebesar 9%. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk meningkat sebesar 12% dikarenakan bagian rugi untuk kepentingan
non-pengendali yang menurun sebesar 80%.
Perusahaan
mendulang keuntungan selisih kurs pada periode ini dan mengalami kerugian
selisih kurs pada periode sebelumnya. Jika disesuaikan, maka laba bersih yang
dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan meningkat sebesar 3%.
Rasio
GPM meningkat menjadi 28,83%
dari 25,93%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar