Sabtu, 01 November 2014

ICBP - Analisis Laporan Keuangan Q3 2014



Analisis Laporan Keuangan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) Q3 2014


Tahunan (TTM)

Penjualan meningkat sebesar 20%. Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar 20% sehingga laba kotor tumbuh sebesar 19%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha dan pendapatan-beban lain bertambah sebesar 36% sehingga laba usaha tidak banyak berubah. Di sisi lain, kombinasi dari pendapatan-beban keuangan dan bagian laba-rugi neto entitas asosiasi yang menghasilkan pendapatan secara neto berkurang sebesar 10% sehingga laba sebelum pajak mengecil sebesar 1%.

Pada akhirnya laba bersih turun sebesar 4% dikarenakan beban pajak penghasilan yang bertambah sebesar 8%. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat sebesar 3% dikarenakan munculnya bagian rugi untuk kepentingan non-pengendali berbanding bagian laba untuk kepentingan non-pengendali..

Perusahaan mendulang keuntungan selisih kurs pada periode ini dan juga pada periode sebelumnya. Jika disesuaikan, maka laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan meningkat sebesar 3%.

Rasio GPM menyusut menjadi 26,14% dari 26,31%.

Saldo aset tetap bertambah sebesar 16%. Besarnya aset tetap diharapkan dapat menopang pertumbuhan pendapatan jangka panjang perusahaan.

Hutang finansial bertambah sebesar 56%. Perusahaan masih mencatat pendapatan keuangan secara neto.

Kuartalan (Q3 2014 vs Q2 2014)

Penjualan menurun sebesar 11%. Di sisi beban pokok, beban berkurang sebesar 15% sehingga laba kotor terkikis sebesar 1%. Di sisi lain, kombinasi dari beban usaha dan pendapatan-beban lain berkurang sebesar 4% sehingga laba usaha naik sebesar 3%. Di sisi lain, kombinasi dari pendapatan-beban keuangan dan bagian laba-rugi neto entitas asosiasi yang menghasilkan pendapatan secara neto bertambah sebesar 924% sehingga laba sebelum pajak membesar sebesar 17%.

Pada akhirnya laba bersih naik sebesar 20% dikarenakan beban pajak penghasilan yang bertambah sebesar 9%. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat sebesar 12% dikarenakan bagian rugi untuk kepentingan non-pengendali yang menurun sebesar 80%.

Perusahaan mendulang keuntungan selisih kurs pada periode ini dan mengalami kerugian selisih kurs pada periode sebelumnya. Jika disesuaikan, maka laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan meningkat sebesar 3%.

Rasio GPM meningkat menjadi 28,83% dari 25,93%.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar