Analisis Laporan Keuangan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk
(TBIG) Q3
2014
Tahunan (TTM)
Pendapatan
meningkat sebesar 25%.
Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar 29% sehingga laba kotor meningkat sebesar 24%. Di sisi lain, beban usaha bertambah sebesar
15% sehingga laba usaha meningkat sebesar 26%. Kombinasi dari kenaikan nilai
wajar properti investasi, beban keuangan, pendapatan dan beban lain yang secara
neto menimbulkan beban tercatat turun sebesar 17% sehingga laba sebelum pajak melejit
sebesar 57%.
Pada
akhirnya laba bersih meningkat sebesar 29% dengan munculnya beban pajak penghasilan
berbanding manfaat pajak penghasilan pada periode sebelumnya. Laba bersih yang
dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menebal sebesar 34%.
Perusahaan
mencatat kerugian selisih kurs yang signifikan pada periode ini dan pada
periode sebelumnya dengan penurunan sebesar 86%. Jika disesuaikan, laba bersih
yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan turun sebesar 4%.
Laba
perusahaan banyak disumbang oleh kenaikan nilai wajar properti investasi.
Pendapatan ini tercatat turun sebesar 25%.
Rasio
GPM menyusut tipis menjadi 84,55%
dari 85,03%.
Saldo
aset tetap bertambah
sebesar 175%. Sewa lokasi jangka panjang tumbuh sebesar 51%. Properti investasi
meningkat sebesar 21%. Besarnya saldo-saldo tersebut diharapkan dapat menopang pertumbuhan
pendapatan jangka panjang perusahaan.
Hutang
finansial naik sebesar 19%. Beban keuangan meningkat sebesar 47%. Beban
keuangan merupakan beban yang berpengaruh besar terhadap laba bersih.
Kuartalan (Q3 2014 vs Q2 2014)
Pendapatan
meningkat sebesar 6%.
Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar 9% sehingga laba kotor meningkat sebesar 6%. Di sisi lain, beban usaha bertambah sebesar
4% sehingga laba usaha meningkat sebesar 6%. Kombinasi dari kenaikan nilai
wajar properti investasi, beban keuangan, pendapatan dan beban lain yang secara
neto menimbulkan beban tercatat turun sebesar 75% sehingga laba sebelum pajak melejit
sebesar 388%.
Pada
akhirnya laba bersih meningkat sebesar 271% dengan manfaat pajak penghasilan
yang turun sebesar 78%. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk menebal sebesar 247%.
Perusahaan
mencatat kerugian selisih kurs yang signifikan pada periode ini dan pada
periode sebelumnya dengan penurunan sebesar 53%. Jika disesuaikan, laba bersih
yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan naik sebesar 76%.
Laba
perusahaan banyak disumbang oleh kenaikan nilai wajar properti investasi.
Pendapatan ini tercatat melesat sebesar 924%.
Rasio
GPM menyusut tipis menjadi 84,37%
dari 84,77%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar