Analisis Laporan Keuangan PT Sierad Produce Tbk (SIPD) Q3 2014
Tahunan (TTM)
Penjualan
menukik sebesar 38%.
Di sisi beban pokok, beban berkurang sebesar 43% sehingga laba kotor terpangkas sebesar 16%. Di sisi lain, beban usaha berkurang sebesar 20% sehingga laba usaha
terkikis sebesar 1%. Kombinasi dari pendapatan-beban keuangan, laba-rugi
penjualan aset tetap, laba-rugi selisih kurs dan pendapatan-beban lain yang
secara neto menimbulkan beban tercatat turun sebesar 11% sehingga laba sebelum
pajak melejit sebesar 302%.
Pada
akhirnya laba bersih terpotong sebesar 11% dengan beban pajak penghasilan yang
bertambah signifikan. Laba bersih yang
dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk terpangkas sebesar 94%.
Perusahaan
meraih keuntungan selisih kurs dan laba penjualan aset tetap pada periode ini
dan mengalami kerugian selisih kurs pada periode sebelumnya. Jika disesuaikan
(tanpa memperhatikan kepentingan non-pengendali), akan muncul rugi bersih yang
dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk berbanding laba bersih pada
periode sebelumnya.
Rasio
GPM meningkat menjadi 20,73%
dari 15,14%.
Pendapatan
perusahaan paling besar disumbangkan oleh segmen pakan ternak yang tercatat
menurun sebesar 33%. Segmen ayam umur sehari menempati posisi kedua dengan
peningkatan pendapatan sebesar 18%. Penurunan penjualan banyak disumbangkan oleh segmen
peternakan ayam (kemitraan) yang melorot sebesar 87%.
Hasil
segmen sebagian besar disumbangkan oleh segmen pakan ternak yang tercatat turun
sebesar 28%. Segmen ayam umur sehari mencatatkan hasil positif berbanding hasil
negatif pada periode sebelumnya. Segmen ayam potong dan peternakan ayam
mencatatkan hasil yang negatif berbanding hasil positif pada periode
sebelumnya. Segmen yang memberikan hasil paling besar kedua adalah segmen
lainnya yang tercatat masih meningkat sebesar 12%.
Saldo
aset tetap berkurang
sebesar 29%. Perusahaan melakukan penjualan aset tetap yang cukup besar.
Hutang
finansial menyusut sebesar 16%. Beban keuangan bertambah sebesar 4%. Beban
keuangan merupakan beban yang
berpengaruh besar terhadap laba bersih.
Kuartalan (Q3 2014 vs Q2 2014)
Penjualan
tidak banyak berubah. Di
sisi beban pokok, beban
berkurang sebesar 5%
sehingga laba kotor tumbuh sebesar 17%. Di sisi lain, beban usaha bertambah sebesar 30% sehingga laba usaha menyusut
sebesar 9%. Kombinasi dari pendapatan-beban keuangan, laba-rugi penjualan aset
tetap, laba-rugi selisih kurs dan pendapatan-beban lain yang secara neto
menimbulkan beban tercatat naik sebesar 20% sehingga laba sebelum pajak merosot
sebesar 77%.
Pada
akhirnya laba bersih terpotong sebesar 91% dengan beban pajak penghasilan yang
berkurang sebesar 76%. Laba bersih yang
dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat sebesar 81%.
Perusahaan
meraih keuntungan selisih kurs dan rugi penjualan aset tetap pada periode ini
dan mengalami kerugian selisih kurs dan laba penjualan aset tetap pada periode
sebelumnya. Jika disesuaikan (tanpa memperhatikan kepentingan non-pengendali), perusahaan akan meraih laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk berbanding rugi bersih pada periode sebelumnya.
Rasio
GPM meningkat menjadi 25,83%
dari 22,07%.
Rasio
GPM perusahaan merupakan yang paling tinggi sektornya. Perusahaan juga mencatat
kenaikan laba kotor padahal pesaingnya mencatatkan penurunan laba kotor.
Sayangnya, moncernya rasio di lini atas tidak didukung oleh lini bawah karena
besarnya beban usaha dan beban keuangan.
Pendapatan
perusahaan paling besar disumbangkan oleh segmen pakan ternak yang tercatat
menurun sebesar 1%. Segmen ayam umur sehari menempati posisi kedua dengan
peningkatan sebesar 2%.
Hasil
segmen sebagian besar disumbangkan oleh segmen pakan ternak yang tercatat naik
sebesar 45%. Segmen yang memberikan hasil paling besar kedua adalah segmen
lainnya yang tercatat masih menurun sebesar 5%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar