Rabu, 12 November 2014

SIPD - Analisis Laporan Keuangan Q3 2014



Analisis Laporan Keuangan PT Sierad Produce Tbk (SIPD) Q3 2014


Tahunan (TTM)

Penjualan menukik sebesar 38%. Di sisi beban pokok, beban berkurang sebesar 43% sehingga laba kotor terpangkas  sebesar 16%. Di sisi lain, beban usaha berkurang sebesar 20% sehingga laba usaha terkikis sebesar 1%. Kombinasi dari pendapatan-beban keuangan, laba-rugi penjualan aset tetap, laba-rugi selisih kurs dan pendapatan-beban lain yang secara neto menimbulkan beban tercatat turun sebesar 11% sehingga laba sebelum pajak melejit sebesar 302%.

Pada akhirnya laba bersih terpotong sebesar 11% dengan beban pajak penghasilan yang bertambah signifikan.  Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk terpangkas sebesar 94%.

Perusahaan meraih keuntungan selisih kurs dan laba penjualan aset tetap pada periode ini dan mengalami kerugian selisih kurs pada periode sebelumnya. Jika disesuaikan (tanpa memperhatikan kepentingan non-pengendali), akan muncul rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk berbanding laba bersih pada periode sebelumnya.

Rasio GPM meningkat menjadi 20,73% dari 15,14%.

Pendapatan perusahaan paling besar disumbangkan oleh segmen pakan ternak yang tercatat menurun sebesar 33%. Segmen ayam umur sehari menempati posisi kedua dengan peningkatan pendapatan sebesar 18%. Penurunan penjualan banyak disumbangkan oleh segmen peternakan ayam (kemitraan) yang melorot sebesar 87%.

Hasil segmen sebagian besar disumbangkan oleh segmen pakan ternak yang tercatat turun sebesar 28%. Segmen ayam umur sehari mencatatkan hasil positif berbanding hasil negatif pada periode sebelumnya. Segmen ayam potong dan peternakan ayam mencatatkan hasil yang negatif berbanding hasil positif pada periode sebelumnya. Segmen yang memberikan hasil paling besar kedua adalah segmen lainnya yang tercatat masih meningkat sebesar 12%.

Saldo aset tetap berkurang sebesar 29%. Perusahaan melakukan penjualan aset tetap yang cukup besar.

Hutang finansial menyusut sebesar 16%. Beban keuangan bertambah sebesar 4%. Beban keuangan merupakan beban yang  berpengaruh besar terhadap laba bersih.

Kuartalan (Q3 2014 vs Q2 2014)

Penjualan tidak banyak berubah. Di sisi beban pokok, beban berkurang sebesar 5% sehingga laba kotor tumbuh  sebesar 17%. Di sisi lain, beban usaha bertambah sebesar 30% sehingga laba usaha menyusut sebesar 9%. Kombinasi dari pendapatan-beban keuangan, laba-rugi penjualan aset tetap, laba-rugi selisih kurs dan pendapatan-beban lain yang secara neto menimbulkan beban tercatat naik sebesar 20% sehingga laba sebelum pajak merosot sebesar 77%.

Pada akhirnya laba bersih terpotong sebesar 91% dengan beban pajak penghasilan yang berkurang sebesar 76%.  Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat sebesar 81%.

Perusahaan meraih keuntungan selisih kurs dan rugi penjualan aset tetap pada periode ini dan mengalami kerugian selisih kurs dan laba penjualan aset tetap pada periode sebelumnya. Jika disesuaikan (tanpa memperhatikan kepentingan non-pengendali), perusahaan akan meraih laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk berbanding rugi bersih pada periode sebelumnya.

Rasio GPM meningkat menjadi 25,83% dari 22,07%.

Rasio GPM perusahaan merupakan yang paling tinggi sektornya. Perusahaan juga mencatat kenaikan laba kotor padahal pesaingnya mencatatkan penurunan laba kotor. Sayangnya, moncernya rasio di lini atas tidak didukung oleh lini bawah karena besarnya beban usaha dan beban keuangan.

Pendapatan perusahaan paling besar disumbangkan oleh segmen pakan ternak yang tercatat menurun sebesar 1%. Segmen ayam umur sehari menempati posisi kedua dengan peningkatan sebesar 2%.

Hasil segmen sebagian besar disumbangkan oleh segmen pakan ternak yang tercatat naik sebesar 45%. Segmen yang memberikan hasil paling besar kedua adalah segmen lainnya yang tercatat masih menurun sebesar 5%.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar