Senin, 10 November 2014

DILD - Analisis Laporan Keuangan Q3 2014



Analisis Laporan Keuangan PT Intiland Development Tbk (DILD) Q3 2014

Tahunan (TTM)

Pendapatan mengalami peningkatan  sebesar 22%. Di sisi beban pokok, beban naik sebesar 22% sehingga laba kotor meningkat sebesar 21%. Di sisi lain, beban usaha bertambah sebesar 24% sehingga laba usaha tumbuh sebesar 19%. Laba sebelum pajak meningkat sebesar 31% dikarenakan kombinasi dari pendapatan-beban keuangan, bagian laba entitas asosiasi dan pendapatan-beban lain yang secara neto menimbulkan beban, turun sebesar 91%.

Laba bersih kemudian naik sebesar 66% dengan beban pajak penghasilan yang berkurang sebesar 47%. Pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat sebesar 67%.

Jika disesuaikan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan  meningkat sebesar 65%.

Rasio GPM menyusut tipis menjadi 46,95% dari 47,09%.

Pendapatan perusahaan sebagian besar disumbangkan oleh segmen apartemen dan perumahan yang masing-masing tercatat naik sebesar 72% dan 0%. Hasil segmen disumbangkan cukup berimbang antara segmen apartemen, perumahan dan kawasan industri yang masing-masing mencatat kenaikan sebesar 52%, 4% dan 15%. Margin paling besar disumbangkan oleh segmen kawasan industri sebesar 72%, perumahan sebesar 47% dan apartemen sebesar 36%.

Saldo persediaan meningkat sebesar 39%.  Tanah untuk pengembangan bertambah sebesar 53%. Aset tetap tumbuh sebesar 36%. Properti investasi naik sebesar 22%. Besarnya saldo-saldo tersebut diharapkan dapat menopang pertumbuhan pendapatan jangka panjang perusahaan.

Saldo uang muka pelanggan masih meningkat sebesar 17%.

Kas masuk dari pelanggan menurun sebesar 8%.  Jika dibandingkan dengan angka pendapatan, angka tersebut setara dengan 111% berbanding 148%  pada periode sebelumnya.  
Hutang finansial perusahaan meningkat sebesar 5%. Beban keuangan menyusut sebesar 6%. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh tidak besar terhadap laba bersih.

Kuartalan (Q3 2014 vs Q2 2014)

Pendapatan mengalami peningkatan  sebesar 11%. Di sisi beban pokok, beban turun sebesar 10% sehingga laba kotor meningkat sebesar 33%. Di sisi lain, beban usaha bertambah sebesar 48% sehingga laba usaha tumbuh sebesar 23%. Laba sebelum pajak meningkat sebesar 23% dikarenakan kombinasi dari pendapatan-beban keuangan, bagian laba entitas asosiasi dan pendapatan-beban lain yang secara neto menimbulkan beban, naik sebesar 28%.

Laba bersih kemudian naik sebesar 25% dengan beban pajak penghasilan yang bertambah sebesar 13%. Pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat sebesar 28%.

Jika disesuaikan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan  meningkat sebesar 33%.

Rasio GPM meningkat menjadi 58,12% dari 48,53%.

Pendapatan perusahaan sebagian besar disumbangkan oleh segmen kawasan industri, apartemen dan perumahan. Segmen apartemen dan perumahan mencatat penurunan sebesar 21% dan 18%. Segmen kawasan industri meningkat sebesar 155%. Peningkatan besar segmen kawasan industri sangat menolong pada kenaikan pendapatan usaha keseluruhan. Hasil segmen disumbangkan paling besar oleh segmen kawasan industri, disusul oleh segmen perumahan dan segmen apartemen.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar