Analisis Laporan Keuangan PT Intiland Development Tbk (DILD) Q3 2014
Tahunan (TTM)
Pendapatan
mengalami peningkatan sebesar 22%. Di sisi beban pokok, beban naik sebesar 22% sehingga laba kotor meningkat
sebesar 21%. Di sisi
lain, beban usaha bertambah sebesar 24% sehingga laba usaha tumbuh sebesar 19%. Laba
sebelum pajak meningkat
sebesar 31% dikarenakan kombinasi dari pendapatan-beban keuangan, bagian laba
entitas asosiasi dan pendapatan-beban lain yang secara neto menimbulkan beban, turun
sebesar 91%.
Laba
bersih kemudian naik sebesar 66% dengan beban pajak penghasilan yang berkurang
sebesar 47%. Pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat sebesar
67%.
Jika
disesuaikan, laba bersih
yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan meningkat sebesar 65%.
Rasio
GPM menyusut tipis
menjadi 46,95% dari 47,09%.
Pendapatan
perusahaan sebagian besar disumbangkan oleh segmen apartemen dan perumahan yang
masing-masing tercatat naik sebesar 72% dan 0%. Hasil segmen disumbangkan cukup
berimbang antara segmen apartemen, perumahan dan kawasan industri yang masing-masing
mencatat kenaikan sebesar 52%, 4% dan 15%. Margin paling besar disumbangkan
oleh segmen kawasan industri sebesar 72%, perumahan sebesar 47% dan apartemen
sebesar 36%.
Saldo
persediaan meningkat sebesar 39%. Tanah
untuk pengembangan bertambah sebesar 53%. Aset tetap tumbuh sebesar 36%. Properti
investasi naik sebesar 22%. Besarnya saldo-saldo tersebut diharapkan dapat
menopang pertumbuhan pendapatan jangka panjang perusahaan.
Saldo
uang muka pelanggan masih meningkat sebesar 17%.
Kas
masuk dari pelanggan menurun sebesar 8%.
Jika dibandingkan dengan angka pendapatan, angka tersebut setara dengan
111% berbanding 148% pada periode
sebelumnya.
Hutang
finansial perusahaan meningkat sebesar 5%. Beban keuangan menyusut sebesar 6%. Beban
keuangan merupakan beban yang berpengaruh tidak besar terhadap laba bersih.
Kuartalan (Q3 2014 vs Q2 2014)
Pendapatan
mengalami peningkatan sebesar 11%. Di sisi beban pokok, beban turun sebesar 10% sehingga laba kotor meningkat
sebesar 33%. Di sisi
lain, beban usaha bertambah sebesar 48% sehingga laba usaha tumbuh sebesar 23%. Laba
sebelum pajak meningkat
sebesar 23% dikarenakan kombinasi dari pendapatan-beban keuangan, bagian laba
entitas asosiasi dan pendapatan-beban lain yang secara neto menimbulkan beban, naik
sebesar 28%.
Laba
bersih kemudian naik sebesar 25% dengan beban pajak penghasilan yang bertambah
sebesar 13%. Pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat sebesar
28%.
Jika
disesuaikan, laba bersih
yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan meningkat sebesar 33%.
Rasio
GPM meningkat
menjadi 58,12% dari 48,53%.
Pendapatan
perusahaan sebagian besar disumbangkan oleh segmen kawasan industri, apartemen
dan perumahan. Segmen apartemen dan perumahan mencatat penurunan sebesar 21%
dan 18%. Segmen kawasan industri meningkat sebesar 155%. Peningkatan besar
segmen kawasan industri sangat menolong pada kenaikan pendapatan usaha
keseluruhan. Hasil segmen disumbangkan paling besar oleh segmen kawasan
industri, disusul oleh segmen perumahan dan segmen apartemen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar