Senin, 17 November 2014

KDSI - Analisis Laporan Keuangan Q3 2014



Analisis Laporan Keuangan PT Kedawung Setia Industrial Tbk (KDSI) Q3 2014


Tahunan (TTM)

Penjualan meningkat sebesar 14%. Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar 15% sehingga laba kotor meningkat sebesar 11%. Di sisi lain, beban usaha bertambah sebesar 11% sehingga laba usaha tumbuh sebesar 13%. Kombinasi dari beban keuangan, laba-rugi selisih kurs dan pendapatan-beban lain yang secara neto menimbulkan beban tercatat meningkat sebesar sebesar 264% sehingga laba sebelum pajak menurun sebesar 18%.

Pada akhirnya laba bersih terpangkas sebesar 16% dengan beban pajak penghasilan yang berkurang sebesar 23%.  

Perusahaan memperoleh keuntungan selisih kurs pada periode ini dan juga pada periode sebelumnya dengan penurunan sebesar 54%. Jika disesuaikan, maka laba bersih akan menurun sebesar 9%.

Rasio GPM menyusut menjadi 12,83% dari 13,13%.

Pendapatan perusahaan sebagian besar diperoleh dari segmen kotak karton bergelombang dan segmen alat rumah tangga yang masing-masing mencatat kenaikan penjualan sebesar 14% dan 16%. Hasil segmen sebagian besar disumbangkan oleh segmen kotak karton bergelombang yang tercatat meningkat sebesar 17%.

Saldo aset tetap bertambah signifikan sebesar 117%. Perusahaan banyak menambah mesin dan peralatan. Per 30 September 2014 dibandingkan dengan 31 Desember 2013, saldo aset dalam penyelesaian berupa mesin dan peralatan telah dipindahkan ke mesin dan peralatan dengan nilai sebesar Rp  151 miliar.

Hutang finansial bertambah sebesar 90%. Beban keuangan meningkat sebesar 129%. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh besar terhadap laba bersih.


Kuartalan (Q3 2014 vs Q2 2014)

Penjualan menyusut sebesar 5%. Di sisi beban pokok, beban berkurang sebesar 6% sehingga laba kotor terkikis sebesar 1%. Di sisi lain, beban usaha bertambah sebesar 2% sehingga laba usaha turun sebesar 6%. Kombinasi dari beban keuangan, laba-rugi selisih kurs dan pendapatan-beban lain yang secara neto menimbulkan beban tercatat meningkat sebesar sebesar 152%  sehingga laba sebelum pajak menurun sebesar 34%.

Pada akhirnya laba bersih terpangkas sebesar 33% dengan beban pajak penghasilan yang berkurang sebesar 39%.  

Perusahaan memperoleh keuntungan selisih kurs pada periode ini dan juga pada periode sebelumnya dengan penurunan sebesar 54%. Jika disesuaikan, maka laba bersih akan menurun sebesar 18%.

Rasio GPM mengembang menjadi 14,08% dari 13,51%.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar