Analisis Laporan Keuangan PT Kedawung Setia Industrial Tbk (KDSI)
Q3 2014
Tahunan (TTM)
Penjualan
meningkat sebesar 14%.
Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar 15% sehingga laba kotor meningkat sebesar 11%. Di sisi lain, beban usaha bertambah
sebesar 11% sehingga laba usaha tumbuh sebesar 13%. Kombinasi dari beban
keuangan, laba-rugi selisih kurs dan pendapatan-beban lain yang secara neto
menimbulkan beban tercatat meningkat sebesar sebesar 264% sehingga laba sebelum
pajak menurun sebesar 18%.
Pada
akhirnya laba bersih terpangkas sebesar 16% dengan beban pajak penghasilan yang
berkurang sebesar 23%.
Perusahaan
memperoleh keuntungan selisih kurs pada periode ini dan juga pada periode
sebelumnya dengan penurunan sebesar 54%. Jika disesuaikan, maka laba bersih akan
menurun sebesar 9%.
Rasio
GPM menyusut menjadi 12,83%
dari 13,13%.
Pendapatan
perusahaan sebagian besar diperoleh dari segmen kotak karton bergelombang dan
segmen alat rumah tangga yang masing-masing mencatat kenaikan penjualan sebesar
14% dan 16%. Hasil segmen sebagian besar disumbangkan oleh segmen kotak karton
bergelombang yang tercatat meningkat sebesar 17%.
Saldo
aset tetap bertambah
signifikan sebesar 117%. Perusahaan banyak menambah mesin dan peralatan. Per 30
September 2014 dibandingkan dengan 31 Desember 2013, saldo aset dalam
penyelesaian berupa mesin dan peralatan telah dipindahkan ke mesin dan
peralatan dengan nilai sebesar Rp 151
miliar.
Hutang
finansial bertambah sebesar 90%. Beban keuangan meningkat sebesar 129%. Beban
keuangan merupakan beban yang berpengaruh besar terhadap laba bersih.
Kuartalan (Q3 2014 vs Q2 2014)
Penjualan
menyusut sebesar 5%.
Di sisi beban pokok, beban berkurang sebesar 6% sehingga laba kotor terkikis sebesar 1%. Di sisi lain, beban usaha bertambah
sebesar 2% sehingga laba usaha turun sebesar 6%. Kombinasi dari beban keuangan,
laba-rugi selisih kurs dan pendapatan-beban lain yang secara neto menimbulkan
beban tercatat meningkat sebesar sebesar 152% sehingga laba sebelum pajak menurun sebesar 34%.
Pada
akhirnya laba bersih terpangkas sebesar 33% dengan beban pajak penghasilan yang
berkurang sebesar 39%.
Perusahaan
memperoleh keuntungan selisih kurs pada periode ini dan juga pada periode
sebelumnya dengan penurunan sebesar 54%. Jika disesuaikan, maka laba bersih akan
menurun sebesar 18%.
Rasio
GPM mengembang menjadi 14,08%
dari 13,51%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar