Minggu, 30 November 2014

INKP - Analisis Laporan Keuangan Q3 2014



Analisis Laporan Keuangan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) Q3 2014


Tahunan (TTM)

Penjualan neto menurun sebesar 1%. Di sisi beban pokok, beban berkurang sebesar 1% sehingga laba kotor naik sebesar 1%. Di sisi lain, beban usaha berkurang sebesar 7% sehingga laba usaha mengembang sebesar 16%. Kombinasi dari pendapatan-beban keuangan, laba-rugi selisih kurs dan pendapatan-beban lain secara neto menimbulkan beban berbanding pendapatan pada periode sebelumnya, sehingga laba sebelum pajak terpangkas sebesar 20%.

Pada akhirnya laba bersih menyusut sebesar 5% dengan manfaat pajak penghasilan yang bertambah signifikan. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk terkikis juga sebesar 5%.

Perusahaan menikmati keuntungan selisih kurs yang besar pada periode ini dan juga pada periode sebelumnya dengan penurunan sebesar 51%. Jika disesuaikan (tanpa memperhatikan faktor pajak penghasilan), laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan meningkat sebesar 234%

Rasio GPM meningkat menjadi 16,59% dari 16,20%.

Saldo aset tetap bertambah sebesar 2%.

Hutang finansial berkurang sebesar 6%. Beban keuangan naik sebesar 2%. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh besar terhadap laba bersih.

Kuartalan (Q3 2014 vs Q2 2014)

Penjualan neto meningkat sebesar 2%. Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar 1% sehingga laba kotor mengembang sebesar 10%. Di sisi lain, beban usaha meningkat sebesar 8% sehingga laba usaha menebal sebesar 13%. Kombinasi dari pendapatan-beban keuangan, laba-rugi selisih kurs dan pendapatan-beban lain yang secara neto menimbulkan beban tercatat menyusut sebesar 41% sehingga laba sebelum pajak melejit sebesar 39%.

Pada akhirnya laba bersih mengembang sebesar 34% dengan manfaat pajak penghasilan yang bertambah sebesar 5%. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk bertambah juga sebesar 34%.

Perusahaan menikmati keuntungan selisih kurs yang besar pada periode ini dan mengalami kerugian selisih kurs pada periode sebelumnya. Jika disesuaikan (tanpa memperhatikan faktor pajak penghasilan), laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan merosot sebesar 85%

Rasio GPM meningkat menjadi 16,92% dari 15,77%.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar