Senin, 10 November 2014

PJAA - Analisis Laporan Keuangan Q3 2014



Analisis Laporan Keuangan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) Q3 2014

Tahunan (TTM)

Pendapatan mengalami peningkatan  sebesar 18%. Di sisi beban pokok, beban naik sebesar 27% sehingga laba kotor meningkat sebesar 6%. Di sisi lain, beban usaha pendapatan-beban lain berkurang sebesar 27% sehingga laba usaha tumbuh sebesar 39%. Laba sebelum pajak meningkat sebesar 33% dikarenakan kombinasi dari beban keuangan, bagian bersih entitas asosiasi dan investasi ventura bersama yang secara neto menimbulkan beban, melesat sebesar 110%.

Laba bersih kemudian naik sebesar 17% dengan beban pajak penghasilan yang bertambah sebesar 81%. Pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat sebesar 17%.

Jika disesuaikan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan  meningkat sebesar 21%.

Rasio GPM menyusut menjadi 39,42% dari 43,87%.

Pendapatan perusahaan sebagian besar disumbangkan oleh segmen pariwisata dan real estat yang masing-masing tercatat naik sebesar 5% dan 35%. Hasil segmen sebagian besar disumbangkan oleh segmen pariwisata yang mencatat kenaikan sebesar 19%. Segmen real estat mencatat penurunan hasil sebesar 30%.

Saldo aset real estat meningkat sebesar 4%.  Aset tetap berkurang sebesar 2%. Properti investasi turun sebesar 4%. Besarnya saldo-saldo tersebut diharapkan dapat menopang pertumbuhan pendapatan jangka panjang perusahaan.

Saldo pendapatan diterima di muka dan uang muka pelanggan menyusut sebesar 14%.

Hutang finansial perusahaan menyusut sebesar 14%. Beban keuangan melesat sebesar 218%. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh besar terhadap laba bersih.

Kuartalan (Q3 2014 vs Q2 2014)

Pendapatan mengalami penurunan  sebesar 10%. Di sisi beban pokok, beban naik sebesar 4% sehingga laba kotor terpangkas sebesar 26%. Di sisi lain, beban usaha pendapatan-beban lain bertambah sebesar 83% sehingga laba usaha turun sebesar 62%. Laba sebelum pajak menyusut sebesar 66% dikarenakan kombinasi dari beban keuangan, bagian bersih entitas asosiasi dan investasi ventura bersama yang secara neto menimbulkan beban, menyusut sebesar 36%.

Laba bersih kemudian terpangkas sebesar 64% dengan beban pajak penghasilan yang berkurang sebesar 68%. Pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk terkapar sebesar 63%.

Jika disesuaikan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan  menurun sebesar 63%.

Rasio GPM menyusut menjadi 38,82% dari 47,29%.

Pendapatan perusahaan sebagian besar disumbangkan oleh segmen pariwisata yang tercatat turun sebesar 11%. Hasil segmen ini mencatat penurunan sebesar 32%.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar