Analisis Laporan Keuangan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA)
Q3 2014
Tahunan (TTM)
Penjualan
meningkat sebesar 28%.
Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar 28% sehingga laba kotor tumbuh sebesar 27%. Di sisi lain, kombinasi dari beban
usaha dan pendapatan-beban lain bertambah sebesar 36% sehingga laba usaha naik
sebesar 22%. Beban keuangan bertambah sebesar 24% sehingga laba sebelum pajak mengembang
sebesar 21%.
Pada
akhirnya laba bersih menguat sebesar 23% dengan beban pajak penghasilan yang
bertambah sebesar 15%. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk meningkat sebesar 26%.
Rasio
GPM berkurang menjadi 21,49%
dari 21,66%.
Pendapatan
perusahaan berasal dari tiga segmen utama, yaitu pengolahan beras, produksi
makanan dan agribisnis. Segmen pengolahan beras tercatat meningkat sebesar 29%
sedangkan segmen produksi makanan meningkat sebesar 27%. Segmen agribisnis
melambung sebesar 183% namun porsinya masih kecil.
Hasil
laba kotor dari segmen produksi makanan menyumbang yang paling besar dengan
mencatat pertumbuhan sebesar 14%. Hasil segmen pengolahan beras meningkat
sebesar 34%.
Saldo
aset tetap bertambah
sebesar 30%. Tanaman perkebunan tumbuh sebesar 42%.
Hutang
finansial bertambah sebesar 56%. Beban keuangan meningkat sebesar 24%. Beban
keuangan merupakan beban yang berpengaruh besar terhadap laba bersih.
Kuartalan (Q3 2014 vs Q2 2014)
Penjualan
menurun sebesar 6%.
Di sisi beban pokok, beban berkurang sebesar 5% sehingga laba kotor tergerus sebesar 12%. Di sisi lain, kombinasi dari beban
usaha dan pendapatan-beban lain bertambah sebesar 2% sehingga laba usaha
terpangkas sebesar 20%. Beban keuangan bertambah sebesar 16% sehingga sehingga
laba sebelum pajak terpangkas sebesar 33%.
Pada
akhirnya laba bersih menipis sebesar 4% dengan beban pajak penghasilan yang
berkurang sebesar 96%. Rasio pajak tampaknya terlalu kecil (hanya 2%) pada
periode ini sedangkan pada periode sebelumnya terlihat cukup tinggi (31%). Laba
bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk terkikis sebesar 1%
karena bagian laba untuk kepentingan non-pengendali yang berkurang sebesar 21%.
Rasio
GPM menyusut menjadi 19,48%
dari 20,76%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar