Sabtu, 01 November 2014

ADHI - Analisis Laporan Keuangan Q3 2014



Analisis Laporan Keuangan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) Q3 2014

Tahunan (TTM)

Pendapatan mengalami penurunan sebesar 4%. Di sisi beban pokok, beban berkurang sebesar 4% juga sehingga laba kotor tidak banyak berubah. Pendapatan bersih ventura bersama konstruksi menurun sebesar 92% sehingga laba kotor setelah laba ventura bersama turun sebesar 8%. Di sisi lain kombinasi dari beban usaha, beban keuangan dan pendapatan-beban lain menyusut sebesar 26%  sehingga laba sebelum pajak meningkat sebesar 12%

Laba bersih kemudian mengembang sebesar 8%  dikarenakan beban pajak penghasilan yang meningkat sebesar 16%. Pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat juga sebesar 8%..

Perusahaan memperoleh keuntungan selisih kurs pada periode ini dan pada periode sebelumnya. Jika disesuaikan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan turun sebesar 23%

Rasio GPM meningkat menjadi 11,90% dari 11,47%.

Saldo aset tetap meningkat sebesar 44%. Saldo aset real estat lancar tumbuh sebesar 172%.  Besarnya aset tetap dan aset real estat diharapkan dapat menopang pertumbuhan pendapatan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan.

Hutang finansial meningkat sebesar 39%. Beban keuangan menyusut sebesar 35%. Beban keuangan merupakan beban yang berpengaruh besar terhadap laba bersih.

Kuartalan (Q3 2014 vs Q2 2014)

Pendapatan mengalami peningkatan sebesar 14%. Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar 12% sehingga laba kotor meningkat sebesar 38%. Pendapatan bersih ventura bersama konstruksi menurun sebesar 355% sehingga laba kotor setelah laba ventura bersama naik sebesar 43%. Di sisi lain kombinasi dari beban usaha, beban keuangan dan pendapatan-beban lain meningkat sebesar 106%  sehingga laba sebelum pajak meningkat sebesar 13%

Laba bersih kemudian menyusut sebesar 5%  dikarenakan beban pajak penghasilan yang meningkat sebesar 28%. Pada akhirnya laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk berkurang sebesar 6%..

Perusahaan mengalami kerugian selisih kurs pada periode ini dan mendulang keuntungan selisih kurs pada periode sebelumnya. Jika disesuaikan, maka akan menghasilkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk daripada rugi bersih pada periode sebelumnya.

Rasio GPM meningkat menjadi 9,59% dari 7,91%.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar