Analisis Laporan Keuangan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) Q3 2014
Tahunan (TTM)
Pendapatan
mengalami penurunan sebesar 4%. Di sisi beban pokok, beban berkurang sebesar 4%
juga sehingga laba kotor tidak banyak berubah. Pendapatan bersih ventura
bersama konstruksi menurun sebesar 92% sehingga laba kotor setelah laba ventura
bersama turun sebesar 8%. Di sisi lain kombinasi dari beban usaha, beban
keuangan dan pendapatan-beban lain menyusut sebesar 26%
sehingga laba sebelum pajak meningkat sebesar 12%
Laba
bersih kemudian mengembang sebesar 8% dikarenakan
beban pajak penghasilan yang meningkat sebesar 16%. Pada akhirnya laba bersih
yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat juga sebesar
8%..
Perusahaan
memperoleh keuntungan selisih kurs pada periode ini dan pada periode
sebelumnya. Jika disesuaikan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk akan turun sebesar 23%
Rasio
GPM meningkat menjadi
11,90% dari 11,47%.
Saldo
aset tetap meningkat sebesar 44%. Saldo aset real estat lancar tumbuh sebesar
172%. Besarnya aset tetap dan aset real
estat diharapkan dapat menopang pertumbuhan pendapatan jangka pendek dan jangka
panjang perusahaan.
Hutang
finansial meningkat sebesar 39%. Beban keuangan menyusut sebesar 35%. Beban
keuangan merupakan beban yang berpengaruh besar terhadap laba bersih.
Kuartalan (Q3 2014 vs Q2 2014)
Pendapatan
mengalami peningkatan sebesar 14%. Di sisi beban pokok, beban bertambah sebesar
12% sehingga laba kotor meningkat sebesar 38%. Pendapatan bersih ventura
bersama konstruksi menurun sebesar 355% sehingga laba kotor setelah laba
ventura bersama naik sebesar 43%. Di sisi lain kombinasi dari beban usaha,
beban keuangan dan pendapatan-beban lain meningkat sebesar 106% sehingga laba sebelum pajak meningkat sebesar
13%
Laba
bersih kemudian menyusut sebesar 5% dikarenakan
beban pajak penghasilan yang meningkat sebesar 28%. Pada akhirnya laba bersih
yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk berkurang sebesar 6%..
Perusahaan
mengalami kerugian selisih kurs pada periode ini dan mendulang keuntungan
selisih kurs pada periode sebelumnya. Jika disesuaikan, maka akan menghasilkan laba
bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk daripada rugi
bersih pada periode sebelumnya.
Rasio
GPM meningkat menjadi
9,59% dari 7,91%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar